Karena permintaan dari teman teman, maka saya tulis ulang perjalanan saya ke Taiwan Mei 2010. Perjalanan ini sudah saya tulis pada blog saya di bulan Mei 2010 , namun saya ulas dalam bahasa Inggris, jadi saya tulis ulang kembali dalam bahasa Indonesia.
Dimulai dari promo Air asia Rp. 0 pada November 2009, saya dan teman merencanakan perjalanan ke Taiwan (karena dengan flight biasa tiket pesawat PP, +/- Rp. 5juta). Saya dapat tiket SUB-KL, KL-TPE (PP) total Tp. +/- 1,7juta, yang seharusnya bisa lebih murah Rp. 600.000, karena waktu proses payment error, book ulang, tiket yang murah sudah tidak ada lagi. Tapi tetap aja tiket ini murah.
Sekedar informasi agar disiapkan bukti keuangan Rp. 25 juta (minimum) untuk proses pengurusan visa. Cara pengurusan visa ini bisa dilihat pada blog saya di bulan April 2010. Ga gampang buat dapetin visa ini, deg degan banget, takut kalo visa ditolak, tiket 1,2 juta hangus sia sia. Selama pengurusan visa, kami berdoa terus supaya visanya gol, dan rupanya Tuhan berbaik hati dengan kami, jadi bisa dapet visa ke Taiwan.
Ok d, berikut perjalanan saya. Dengan cuti 3 hari, libur 3 hari = total perjalanan 6 hari.
11 Mei 2010 (Selasa)
Jam penerbangan ke KL pagi jam 09.55, jadi berangkat dari rumah jam 6 pagi, karena penerbangan internasional 2 jam sebelumnya harus check in, sampai di Airport 06.30 (kurang lebih), petugas air asia belum tampak, yang antri cuma 3 orang. Jadi next kalo dapet penerbangan jam 9 pagi pake Air Asia ga usah berangkat pagi pagi, counternya aja baru buka jam 7 kurang.
Urus fiskal, pake fotocopy NPWP, Pasport and bayar 150.000 - dapet stempel di boarding pass, trus keatas stamp passport (out from Indonesia), langsung menuju ruang tunggu.
Ini pertama kalinya saya terbang ke luar negri pakai air asia, direct dari Juanda. Ternyata penerbangan internasional Juanda dibagi 2, untuk air asia tempatnya terpisah dengan penerbangan yang lain. Jangan membayangkan airport keberangkatannya keren, ini mah jauh dari bagus. Ga ada apa-apanya, yang jualan juga dikit, trus ruang tunggunya sepi - diujung banget.
Flight ga delay, board on time. Saran saya, bila terbang yang melewati jam makan siang atau makan malam, sebaiknya waktu book tiket belilah makan. Walaupun bisa beli didalam pesawat, akan tetapi harga lebih mahal dan kadang kala menu tidak tersedia (alias sudah habis), jadi daripada perut keroncongan, mending book tiket + meal. Beli makan dipesawat lebih mahal, karena harga dipatok dalam MYR, pembayaran yang diterima MYR, bila membayar dalam IDR rate yang dipasang mahal (IDR. 3.000 - walaupun rate aktual hanya 2.850).
Sampai di KL jam 13.30 (waktu KL - lebih cepat 1 jam dibanding waktu SUB), antri imigrasi & ambil bagasi sampai +/- jam 14.30. Lalu kami naik bis star shuffle dari LCCT. Tiket bis bisa beli didalam (sebelum pintu exit), bisa juga beli diluar - harga sama RM. 18, mending beli didalam daripada di luar (untuk praktisnya aja). Keluar dari Exit door, jalan ke gate 5 (tempat star shuffle bus), lumayan jauh karena tempat bis star shuffle paling ujung, +/- 10 menit (it's crowded).
Karena bis yang terakhir baru saja berangkat, maka kami harus antri untuk bis selanjutnya. Ada tempat duduk untuk menunggu disana. Kira kira jam 3 sore, kami board menuju KL (Bukit Bintang).
Sampai di KL Plaza (Bukit Bintang), apartemen tempat kami menginap - milik orang indonesia yang tinggal di KL, Riyani http://value4backpacker.com/?page_id=4. Tapi saya tidak rekomendasi apartemen ini. Saya sewa room biasa, kamar mandi share harga RM 85 (Lt. 14), bila sewa dihari weekend tambah charge RM 15. Kamar Ok, dapur Ok, yang tidak ok jendela kamar tempat saya tinggal tidak ada kunci pengamannya, kamar mandi - sepertinya jarang dibersihkan, berkerak, lantai juga kurang bersih, tapi kami cuma tinggal +/- 6 jam saja, jadi it's OK.
Setelah taruh bagasi di KL Plaza, kami langsung ke Petaling Street, dengan arahan dari pembantu Riyani kami naik bis dari Berjaya times square, jalan kaki ga sampai 5 menit. Tarif bis RM 1 (kira2 10 menit). Sampai di Petaling Street, suasana ramai banget, disana saya hanya beli buah (yang bisa langsung dimakan), 1 bungkus RM 2, buah bisa pilih - mix 3 macam.
Menurut saya harga barang yang dijual disana juga ga murah, nawar paling cuma 20% aja turunnya. Baju, Sepatu, tas, aneka pernik-pernik dan oleh oleh. Setelah itu makan malam disamping petaling street, ada depot mini yang murah. Makan enak + minum total RM 4,8, kalo mo irit bisa makan nasi lemak cuma RM 1.
Setelah itu lanjut jalan kaki ke pasar seni. Disini juga ga ada apa-apa, barang yang dijual sama seperti kalo kita ke Yogya. Snack yang dijual disini juga mahal (menurut saya sih). Disini beli gantungan kunci 6 pcs = RM 6.
Karena jam sudah 20.25 kami bergegas pulang, maklum naik bis malam malam ditempat yang kita ga kenal rada ngeri. Setelah tanya kesana kemari, kami menemukan bis yang menuju Bukit Bintang, tiket RM. 1.
Sampai di bukit bintang, main sebentar ke mall didepan KL Plaza, Pavillion, trus balik ke apartemen.
12 Mei 2010 (Rabu)
Bangun jam 4 pagi, mandi, sarapan mie instan (bisa masak di apt Riyani, tapi harus dibersihkan juga - dicuci perabot yang dipakai - salah satu aturan disana). Jam 6 langsung naik taxi ke Puduraya (stasiun bis) RM 10 - supir orang India, kami diantar sampai ke tempat pemberangkatan bis, jadi ga perlu jalan lagi.
Naik taxi +/- 10 menit, kami naik Aerobus jam 06.30, tiket RM 8. Sampai LCCT jam +/- 07.20. check in, drop baggage, lalu antri diruang tunggu. Jam 09.35 board (ga delay). Lama penerbangan ke Taiwan 4 jam. Berhubung kami book tiket tanpa meal, jadi kami beli meal dipesawat. kami duduk ditengah (ga tengah tengah banget sih seat no 30), saat pramugrari sampai ditempat kami, semua makan sudah habis, yang tersisa hanya sandwich dan mie instan. karena vegetarian, jadi kami hanya bisa pesan mie instan RM 6 + plus minum air mineral RM 2.
Sampai di Tao Yuan (Internasional aiport Taiwan bagian utara) 15.30 (waktu sama seperti KL), setelah proses imigrasi dan ambil bagasi, kami naik Bis Evergreen NT 140 ke Zhong Xiao Xin Sheng MRT station. Bisa juga naik Guo Guang Bus (Turun di Taipei main Station, stasiun Bis di Taipei - bersebelahan dengan stasiun MRT).Berikut web bis dari airport ke Taipei http://www.taoyuanairport.gov.tw/english/Publish.jsp?cnid=100150.
Sepanjang perjalanan dari Airport (Tao Yuan) menuju Taipei tidak ada pemandangan apa apa, hanya ruko ruko saja. Beda sekali dengan Singapore, Malaysia, Hong Kong, atau Shen Zhen. Tidak ada gedung gedung yang bagus, yang menarik. Atau mungkin rute yang dilewati bis rute yang ramai penumpang, bukan jalan protokol.
Turun di jalan Zhong Xiao Xin Shen, kami agak kebingungan karena tidak menemukan stasiun MRT. Ternyata harus jalan sampai ke ujung jalan dekat traffic light, baru ada jalan turun ke stasiun MRT. Sebelumnya kami membeli Easy Card (NT. 500 - bila ada sisa bisa direfund), tujuan untuk kepraktisan naik MRT, easy card bisa juga dipakai untuk naik bis, kecuali naik bis ke airport. Selain itu naik MRT & bis dengan easy card mendapatkan disc. 20% (seluruh tujuan di Taipei). Kami naik MRT turun di Hou San Pi (tidak sampai 10 menit).
Berikut site MRT di Taipei http://english.trtc.com.tw/ct.asp?xItem=1056373&CtNode=27496&mp=122032.
Kami keluar di pintu keluar no 2, kemudian menelpon Ms Lee (pemilik guest house tempat kami menginap - TTH (http://www.taiwantaipeihome.com/about.html), Taiwan Taipei Homestay) untuk menjemput kami di MRT station. Btw, pembantu Ms Lee, orang Indonesia, jadi lebih mudah dan praktis untuk kami. TTH bagus, bersih, nyaman, dan fasitas yang membuat kami memilih menginap di TTH adalah, kami bisa titip bagasi berapa haripun yang kami mau ditempatnya, walaupun kita cuma stay 1 hari ditempatnya. Yang kurang sreg hanya 1, yaitu ada dilantai 4 dan kami harus membawa bagasi kami naik loteng (tidak ada lift).
Kata kunci untuk mencari penginapan murah di taiwan "Min Su" atau "Min Shu", yang merupakan penginapan berupa kos atau guest house.
Atas petunjuk dari Winda (pembantu Ms Lee), kami menemukan depot vegetarian (Vegan) dekat penginapan, jalan kaki hanya 5 menit saja. Depot yang menarik, murah, sistem prasman.
Setelah itu, kami naik MRT ke Long Shan Temple (kuil tertua di Taipei, konon katanya sudah berusia 200 tahun lebih) - kata orang kalo mau minta jodoh bisa minta disini. Didepan kuil ini ada air mancur besar, nice place. Lebih bagus berkunjung bila masih ada matahari, karena bila malam hasil foto kurang bagus, kurang pencahayaan.
Disamping kuil ada pasar malam, saya beli snack NT 50/bks (2 bungkus), snacknya enak.
1 jam keliling kuil, kemudian lanjut ke Ximending - daerah pedestrain. Ditempat ini semakin malam semakin ramai, juga merupakan pusat fashion Taipei, barang yang dijual juga beraneka ragam (Baju, sepatu, pernak pernik, kosmetik, banyak rumah makan, elektronik, etc).
Kami membeli payung NT 190 (kalo beli di Indo sekitar 60.000) dan penutup mulut (NT. 50). Bila ingin membeli elektronik, bisa beli disini (HTC phone misalnya), jangan lupa minta install bahasa Inggris, ada charge untuk insatall language NT. 100.
Setelah itu kembali ke TTH (kira2 jam 23.00), sebelumnya mampir ke 7-11 dekat TTH beli air mineral dan roti tawar untuk sarapan pagi.
13 Mei 2010 (Kamis)
Bangun jam 4 pagi, mandi, buat sarapan, titip bagasi, lari lari ke stasiun MRT Hou San Pi, naik MRT ke Taipei main stasiun, karena kita mau naik HSR train (kereta super cepat) ke Taichung. Ngejar kereta jam 06.30 (tarif tiket disc. 35%). Sampai di loket HSR jam 06.25 - tiket untuk jam 06.30 sudah tidak dijual, alasan kereta sudah mau berangkat (padahal masih terdenger sirine kereta, tapi belum board), terpaksa berangkat jam selanjutnya dengan harga tiket normal. Yah nasib, ga bisa ngirit NT 140. Site HSR Train http://www.thsrc.com.tw/en/
Keretanya nyaman, kursi lapang, bisa makan dengan tenang, tidak berisik. Hanya diperlukan waktu 1 jam untuk sampai di Tai Zhung. Bila naik kereta reguler bisa 2,5 jam lebih, tentu saja beda tarif. Naik kereta reguler lebih murah.
Sampai stasiun HSR Di Taizhung, saya ke toilet. Toilet disini bersih, dan ada kertas untuk dudukan toilet, bahkan di Singapurapun saya belum menjumpai ada toilet seperti di Taichung HSR train.
Kami dijemput teman yang tinggal di Taichung, lalu kami sama sama ke Sun Moon Lake-SML (Danau Matahari & Bulan). Site Sun Moon Lake http://www.sunmoonlake.gov.tw/EN/02000040.aspx
Kebetulan sekali ada supir taxi Mr. Lee yang menawarkan akan mengantarkan kami keliling ke SML, tarif NT 4.500 (Pagi s/d sore), karena kami berlima maka perorang NT 900.
Bisa juga travelling di SML dengan naik bis yang disediakan, hanya bayar 1 kali saja - bisa naik bis ke semua tempat wisata disana, seperti fasilitas bis di sana, berikut jadwal bis SML http://www.sunmoonlake.gov.tw/EN/02001269.aspx
Akan tetapi untuk pergi ke SML sendiri harus naik bis dari Taichung ke Puli baru naik bis ke SML. Penginapan yang terjangkau dengan view bagus di SML adalah Laurell Villa, disediakan juga paket tur buat tamu yang menginap di sini. Site Laurell Villa http://laurelvilla-en.emmm.tw/?ptype=hotel
Tujuan pertama di SML adalah Wen Wu Temple. Jujugan tempat wisata yang wajib dikinjungi di SML. View outdoor dan interior kuil ini menarik sekali. Lain bila dibandingkan dengan Long Shan Temple (di Taipei), karena kuil ini terletak dipinggir danau. Dan untuk masuk ke dalam harus menaiki anak tangga.
Didalam kuil ini ada terdapat kuil konfusius, masyarakat setempat percaya, bila saat menghadapi ujian para pelajar datang ke kuil ini dengan membawa ID card ujian dan bersembahyang memohon agar dapat melewati ujian sekolah, dan diyakini dapat lulus ujian.
Diluar kuil konfusius terdapat tombak, yang menurut Mr Lee merupakan tombak dari Guan Yu atau yang terkenal dengan nama guan gong (salah satu tokoh dari sam kok, 3 negara). Tombak tersebut tidak bisa diangkat karena bobotnya mencapai 150kg.
Disekitar kuil terdapat relief cerita dari Guan Yu.
Dikuil ini juga bisa meramal nasib, ada yang via mesin - yaitu dengan memasukkan koin (kalau tidak salah NT. 200) kemudian akan ada atraksi sedikit, lalu keluarlah secarik kertas kecil yang ada tulisan, bisa minta tolong penjaga kuil untuk mengartikannya. tau bisa juga minta diramalkan garis tangannya, tentu saja tarif lebih mahal.
Didepan kuil konfusius juga ada gantungan lonceng mini, yang dipercaya akan melancarkan usaha, asmara, dll.
Setelah itu kami berkunjung ke Peackok garden (Kebun merak). Merak disini berbeda dengan merak di Indonesia. Burung merak disini ekornya sangat panjang, dan ada merak yang berwarna putih.
Ada burung merak putih yang aneh, yang bila ditunjukkan uang senilai NT 1.000, maka dia akan mendekat dan memamerkan ekornya. makanya dijuluki burung seribu.
karena saya berpergian bulan Mei, maka kami tidak mengunjungi Mei He garden, yaitu kebun plum. Karena musim semi sudah berlalu dan tidak ada bunga sama sekali.
Selanjutnya kami mengunjungi Shueishe Visitor Center. Ditempat ini atas bantuan Mr. Lee kami menyewa boat mengelilingi danau (hanya untuk kami ber 5 saja), bagaikan naik perahu pribadi hehehe. Harga sewa boat NT. 1.800 (jadi tarif naik per orang NT. 300), yang seharusnya sewa boat itu untuk 20 orang dengan harga perorang NT 200. itupun harus menunggu penumpang penuh baru bisa berangkat.
Next kami mengunjungi kuil Syuanguang & Syuantzang temple. Keduanya adalah kuil yang bagus, sepi dan tenang. Konon dulu hanya ada 1 kuil saja, akan tetapi berhubung orang yang datang bersembahyang banyak sehingga tidak bisa menampung, akhirnya dibangunlah 1 buah kuil lagi. Saya lupa mana kuil yang pertama kali dibangun. Kedua kuil ini sudah ada sejak jaman penjajahan Jepang.
Tempat lain yang tidak bisa kami kunjungi adalah Ci En pagoda. Disebabkan karena gempang bumi 2 tahun yang lalu, maka tempat itu dilarang dikunjungi oleh para turis. Dikhawatirkan bisa roboh sewaktu waktu.
Sore harinya kami berkunjung ke museum di taichung. Saya lupa nama museum itu. Tidak semua lokasi di museum yang bisa dimasuki, dan tidak diperkenankan untuk memotret disini. Disamping museum terdapat kuil yang megah. Konon para biksu dan biksuni disini adalah para konglomerat yang sudh melepaskan kehidupan duniawi. Disamping itu didaerah kuil juga akan dibangun sekolah mulai SD-SMA GRATIS.....(kapan yah Indonesia ada yang kayak gini. Sekolah gratis bukan berarti sekolah kacangan, disini sekolah dengan best facility lho).
Selanjutnya kami mengakhiri perjalanan dan kembali ke Taichung. Kami minta diturunkan di Feng Jia Night Market (Pasar malam terbesar di Taichung), emang sih gede banget, dan berkelok kelok. Banyak gang gang.
Ke Taiwan jangan lupa makan tahu busuk, minum teh khas Taiwan.
Di Taichung kami bermalam di Feng Jia Night Music. Kamar kami di lantai 1, dan ada piano didalam kamar. Sayang, kami tidak bisa main piano. Tarif standar NT. 1.100 - karena teman saya jago ngomong, jadi nego sampai akhirnya dapat NT 750 per malam (soalnya kita cuma stay s/d jam 6 pagi aja) - and breakfast only for 1 person, tapi kita ga ambil.Berikut site Feng Jia Night Music http://tw.myblog.yahoo.com/nick-588 (site dalam bahasa mandarin)
Dah gempor nih, hari selanjutnya lanjut besok...........
14 Mei 2010 (Jum'at) - Lunar kalendar Tgl 1 bulan 4
Jam 6 pagi kami sudah siap, dijemput teman naik motor menuju Taichung TRA train station, stasiun kereta reguler Taichung, naik kereta ke Hsin Chu, tarif NT. 110. Jam 06.45 kereta berangkat. Sampai di stasiun lanjut naik bis ke Erl Mei. Disini kami mengunjungi Vihara Maitreya tersebesar diseluruh dunia.
Didepan Vihara ada patung Maitreya (Smiling Budha) setinggi 72 meter. Yang didalamnya terdapat banyak ruangan yang bisa dimasuki. Didalam patung 72 meter ada banyak patung Maitreya dengan beraneka ragam pose yang unik dan bagus, dengan berbagai alat musik.
Saat kami kesana Vihara induk masih dalam proses pembangunan dan baru akan diresmikan Bulan maret 2011.
Vihara ini dikelilingi oleh danau Erl mei, serta dikelilingi 5 gunung. Very nice view, angin sejuk, tenang, damai, orang orang yang ramah.
Karena hari ini adalah tgl 1 (lunar kalendar) maka kami mendapat berkah bisa bersembahyang disini.
Didepan vihara ada restaurant vegetarian, menu lezat dan saya senang sekali karena bisa makan ice cream disini.
Pukul 14.20 kami diantar menuju stasiun bis untuk kembali ke Taipei. Sampai di Taipei Main Station, kami naik MRT ke Taipei 101. Sayang hari itu hujan sehingga pemandangan berkabut. Tower 101 kurang jelas. Kami tidak naik ke atas, karena untuk naik keatas harus membayar NT 500. Btw ada fasilitas bis gratis dari Exit door Taipei MRT ke Taipei 101.
Kami berkunjung ke New York New York, kembali ke TTH untuk meletakkan tas kemudian makan malam.
Perjalanan kami lanjutkan ke Wu Fen Bu (pusat grosir aneka baju dan tas), dari TTH jalan kaki +/- 20 menit. Saran saya naik taxi saja fare tidak sampai NT 100.
Diujung Wu Fen Bu ada kuil Shong Shang, kuil ini bagus sekali, sangat rekomendasi untuk mengunjungi kuil ini. Apalagi bila dikunjungi pada malam hari, banyak lampu dan lampion.
Didalam kuil menyembahyangi Ma Zhu (Dewi laut, kalau saya tidak salah).
Saat merayakan hari Ma Zhu, para umatnya membawa persembahan dan memikul tandunya jalan kaki dari Taipei menuju Taichung.
Persis disamping kuil ada pasar malam, Rao He. Pasarnya sangat rapi, bersih. Boleh juga lihat lihat kesini. Tidak sebesar pasar di Feng Jia dan Ximending. Harga barang disini murah murah. Disini saya membeli sandal NT 85 dan alat pijat dari kayu (yang kalo beli di Bali 1 biji 35ribu).
Jam 12 malam saya kembali ke TTH naik taxi.
15 Mei 2010 (Sabtu)
Last day di Taipei. Check out dari TTH dan menitipkan bagasi kami, karena kami masih mau jalan jalan ke Ciang Kang Sek.
Dengan naik MRT +/- jam 8 pagi kami sudah sampai di CKS, kebetulan hari itu ada sekolah yang mengadakan aktivitas di sana, jadi suasana ramai sekali.
Jam 9 pagi pertujukkan tentara di museum CKS dimulai, setelah pertunjukkan selesai +/- 15 menit, kami masuk ke dalam museum.
Sampai pukul 11.00 kami keluar dan kembali ke TTH, beli makan siang dulu sebelum naik MRT ke taipei main station.
Sampai di Taipei main Station kami naik Guo Guang bus ke Tao Yuan airport, harga tiket NT. 125. Jangan lupa untuk merefund easy card, saya masih mendapatkan uang kembali NT. 295.
Airasia ada diterminal 2, jangan sampai salah masuk terminal. Jarak terminal 1 & 2 jauh sekali.
Sampai diterminal 2, kami naik lift ke Lt3, tempat check in.
Setelah antri panjang, kami akhirnya bisa check in. Dibandingkan dengan LCCT, Tao Yuan masih kurang bagus.
Sampai di KL sudah malam, kembali kami naik star shuffle. Akan tetapi kami tidak kembali ke tempat Riyani, KL Plaza. Kami menginap di hotel Sempurna, belakang bukit bintang, harga per malam RM 93. Berikut site hotel sempurna : http://www.hotelsempurna.com/index.html
Hotelnya kecil, tapi bersih, dan saya suka itu.
Setelah itu kami beristirahat.
16 Mei 2010 (Minggu)
Bangun pagi-pagi,mandi dan bergegas ke Twin tower antri tiket gratis naik ke atas. naik taxi jam 06.30 pagi fare NT 10. Didalam sudah ada kira kira 20 orang yang mengantri tiket. Teman saya pergi mencari makanan untuk bisa dimakan, tapi tidak menemukan sarapan yang mengenyangkan perut. SAra saya bila mau antri tiket pagi pagi, bawa sarapan makan disana atau makan pagi dulu sebelum antri tiket. Tiket gratis baru dibagikan jam 9 pagi, setiap harinya dibagikan 1.600 tiket gratis. Dan kami menjadi rombongan pertama untuk naik keatas.
Diatas (Lt 42) hanya diberikan kesempatan 10 menit.Ga ada apa apanya sih menurut saya, tapi ya gpp, mumpung gratis yah naik aja.
Selanjutnya kami ke KLCC food court dan kinokuniya book store. Langsung lanjut menuju Sun way lagoon, naik Bis no 10. Tiket RM 3. Jangan takut tersesat di KL, bisa tanya petunjuk jalan kepada supir bis, supir taxi. Yang saya kagumi disini para supir bis bisa NGOMONG INGGRIS.....
Sampai di SunWay Lagoon sudah jam 12.30 siang. Matahari sangat terik. Menurut saya dibandingkan dufan, masih jauh lebih bagus dufan. hanya saja di dufan tidak ada kolam renang, dan tidak ada park untuk binatang (seperti burung, kupu-kupu, reptil).
Karena matahari sangat terik, saya malas main disini. O ya, tiket beli sama Riyani RM 45, tapi cuma bisa main di 3 park saja (tidak semua park, dan park yang menarik seperti water park dan scream park tidak bisa dimasuki).
Sebelum masuk ke dalam harus deposit RM 10, untuk jam tangan yang dipakai selama berada diarena SWL, uang ini bisa diambil saat mengembalikan jam tangan.
Berikut peta Sunwaylagoon http://www.sunway.com.my/lagoon/map.asp
Selanjutnya makan siang jam 14.30 diluar SWL - good vegetariant restaurant dan murah, also taste good.
Kembali ke Hotel naik taxi, supir orang Indonesia yang sialnya kurang tau jalan. Jadi muter muter jauh baru bisa sampai hotel. Akhirnya harga taxi kami tambah karena kasihan supir sudah keliling keliling ga tau tau (or pura pura ga tau yah)....
Setelah gempor, menurut petugas hotel kami bisa ke stasiun bis puduraya naik monorail, dengan tarif yang lebih murah. Naik dari Time Square mall. Sama sekali tidak rekomendasi bagi yang bawa koper. Soalnya untuk bisa sampai ke monorail harus naik tangga. Monorail di KL itu ada diatas, namanya LRT. Tarif LRT murah RM. 1,6.
Sampai dipuduraya kami naik aerobus ke LCCT.
Setelah check in, kami beli coklat disana (it's free duty), dan aneka jajan/snack.
Then back to Surabaya at night, sampai rumah jam 23.30......
2 komentar:
tanya donk sis, klo bli THSR pass 3 days, bisa langsung bli di counternya ga yah? dan counterny dah buka blm yah jam 6 pagi gt? thanks :)
Hi Moonlite,
Counternya buka dari pagi, jam kereta paling pagi jam 6, jadi sebelum jam 6 counter buka. Karena keretanya on time, kurang 5 menit dari jam keberangkatan tiket sudah tidak dijual.
Untuk beli day pass untuk 3 hari kedepan saya kurang tau bisa or ga (soalnya ga nyoba). Tapi pengalaman saya selama ke luar negeri (di negara lain) pembelian advanced tiket dilayani.
Posting Komentar