Tampilkan postingan dengan label Finance. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Finance. Tampilkan semua postingan

Jumat, 03 Juni 2011

Personal Cash Flow


Karena keseringan nonton Mbak Ligwina Hananto and browsing info di qmfinancial.com, jadi saya mau berbagi pengalaman pribadi menyusun budget and cash flow bulanan (maklumlah jebolan akuntansi and kerja bagian accounting hehehehe).

Ini saya buat untuk pribadi, dan berguna buat saya menyusun estimasi biaya yang harus dikeluarkan setiap bulan. Jadi kalo lagi seret mo belanja belanji harus bisa ngrem, kalo ga sia sia tabungan yang sudah disisihkan, juga supaya bisa mengerem pengeluaran kartu kredit.

Cash flow yang saya buat – perencanaan biaya yang harus dikeluarkan (biaya yang harus dikeluarkan di manage dulu, supaya ga kebobolan) dalam 1 bulan. Cash flow yang dibuat dijadikan acuan pengeluaran 1 bulan dan harus dilakukan sesuai dengan planning yang sudah dibuat.

Yang paling atas :
Pendapatan
Gaji      : Rp. xxxxx
Lain2    : Rp. xxxxx
Total    : Rp. xxxxx

Untuk pendapatan lain2, bila tidak pasti – biasanya saya pasang nol atau pendapatan terendah. Kalo ada lebihan, yah disyukurin aja.

Saving / Investasi
Biasakan untuk menyisihkan uang untuk ditabung diawal bulan.
Tabungan saya dibagi di beberapa bank (buka rekening tabunganku, supaya bebas dari biaya administrasi bulanan), masing masing sudah saya schedulkan untuk apa saja.

Ada yang khusus untuk konsumsi (belanja belanji, ke salon, dsb), jumlahnya biasanya merupakan penyesuaian dari sisa dana yang tersedia. Jadi saya ga maksa harus beli barang  X or harus ke salon. Biasanya kalo harus beli barang dan mahal (barangnya urgent dan penting )  saya pakai kartu kredit, trus saya cicil dengan bunga Rp. 0% – kalo ga ada promo dari kartu kredit yang saya punya, saya pinjam kartu kredit teman, setiap bulannya saya cicil ke dia.

Ada yang untuk investasi (saya berencana membeli LM, Cuma susah sekali nabungnya, jadi saya buka savingplan disalah satu bank yang mengharuskan setiap bulannya didebit sekian rupiah – sampai jatuh tempo, uang tersebut saya cairkan dan saya belikan LM).

Ada account khusus untuk jalan jalan (saya fixedkan berapa yang harus saya tabung setiap bulannya). Alhasil setiap tahun saya bisa jalan jalan kemanapun (dalam/luar negri) tanpa harus kebingungan memikirkan dana.

Ada account khusus untuk saving – jumlahnya paling besar diantara account yang lain (untuk hari tua), Cuma lagi mikir dana mau displit buat beli reksadana (untuk kesehatan & investasi lain yang jumlahnya gede), tapi masih belum ketemu mo buka dimana.

Yang terakhir untuk bisnis, kadang saya dagang kecil kecilan, untungnya ga seberapa, tapi lumayanlah coba coba belajar bisnis hehehe.... (yang ini jumlahnya paling sedikit – karena  bisnisnya, modal kecil banget).

Saving :
Account A  : Rp. xxxxx
Account B  : Rp. xxxxx
dsb              : Rp. xxxxx
Total           : Rp. xxxxx

Pengeluaran
Pengeluaran saya bagi menjadi beberapa bagian

1. Fixed Cost
Pengeluaran ini tidak bisa dihindarkan, saya punya pendapatan atau tidak pengeluaran ini harus dibayarkan.
Asuransi           : Rp. xxxxx
Arisan              : Rp. xxxxx
Saya ikut banyak arisan (sebagai tabungan lain – selain dari bank), setelah arisan cair biasanya saya pakai untuk investasi. Atau buat jalan jalan hehehe.
Cicilan              : Rp. xxxxx
Total                : Rp. xxxxx

2. Pengeluaran rutin :
Pengeluaran ini rutin tapi jumlah tidak sama setiap bulannya

Kartu Kredit                             Rp. xxxxx
Pengeluaran kartu kredit sudah saya ketahui jumlahnya (setiap bertransaksi dengan kartu kredit, bill & receipt saya simpan). Biasanya saya pakai kartu kredit untuk belanja bulanan. Untuk mengontrol pengeluaran sih.

Kendaraan                               Rp. xxxxx
BBM& pemeliharaan kendaraan. Jumlahnya berdasarkan pengeluaran bulan lalu.
Total pengeluaran rutin             Rp. xxxxx

3. Pengeluaran lain :
Ini pengeluaran belanja belanji. Saya taruh paling akhir, karena untuk saya ini merupakan pengeluaran yang bisa diutak atik (alis jumlahnya bisa disesuaikan).

Donasi                                      Rp. xxxxx
Sumbangan rutin tiap bulan, plus sumbangan untuk melahirkan, perkawinan, kado ultah, dsb. Jumlah bisa berubah ubah, tergantung situasi dan kondisi.

Salon/cosmetic                         Rp. xxxxx
Baju/Sepatu/tas, dll                   Rp. xxxxx
Medical                                    Rp. xxxxx
(Meskipun sudah dapat dari kantor – tetap saya anggarkan)
Hobby (DVD, CD)                  Rp. xxxxx
Entertain                                   Rp. xxxxx
(makan makan, nonton bioskop, dll)
Pulsa Telp                                Rp. xxxxx
Total Pengeluaran lain               Rp. xxxxx

Jadi kalo lagi seret, biasanya angka yang saya utak utik dipengeluaran lain.

Lalu dibawahnya saya buat kolom khusus untuk % masing masing sub pengeluaran.

Berikut list rekap Cash Flow by Meli :
Pendapatan


Gaji  xxxxx

Lain2 xxxxx




xxxxx
Saving


Bank A xxxxx

Bank B xxxxx

Etc xxxxx



xxxxx
Fixed Cost


Asuransi xxxxx

Arisan  xxxxx

Cicilan xxxxx



xxxxx
Pengeluaran Rutin


Kartu kredit xxxxx

Kendaraan xxxxx



xxxxx
Pengeluaran Lain


Donasi xxxxx

Salon/Cosmetic xxxxx

Baju/Sepatu/Tas xxxxx

Medical xxxxx

Hobby xxxxx

Entertain xxxxx

Pulsa xxxxx



xxxxx
Total pengeluaran

xxxxx
Sisa dana

xxxxx

Sisa dana tidak boleh minus, bila minus berarti uang tabungan ada yang berkurang untuk menutupi kekurangan.

Berikut saya berikan prosentase pengeluaran, yang secara tidak langsung menunjukkan kemana larinya uang setiap bulan. Disampingnya saya berikan table % berdasarkan qmfinancial. Diusahakan untuk menuju yang advanced.


Prosentase pengeluaran :

QM Financial



Beginner
Advanced
Mine
Saving
 xx %
10%
30%
36,00%
Fixed Cost
 xx %
30%
30%
31,00%
Pengeluaran Rutin
 xx %
40%
20%
17,00%
Pengeluaran Lain
 xx %
20%
20%
16,00%
Total
100%
100%
100%
100%


Adapun mine  adalah % pencapaian saya sampai bulan ini. Itupun dicapai dengan susah payah. Kadang pengeluaran rutin/pengeluaran lain saya bengkak.

Awal saya buat cash flow ini, saya kaget – ternyata yang bengkak banget pengeluaran lain, kalau ga pengeluaran kartu kredit saya yang bengkak. Jadi saya hanya mau punya kartu kredit yang annual feenya gratis atau yang murah. Kartu yang ada annual feenya saya tutup. Jadi saya harus super duper ngerem. Ga enak banget sih, tapi akhirnya bisa juga.

Diakhir minggu (Sabtu & Minggu) saya cari kegiatan lain (ke tempat ibadah, atau belajar – saat ini saya ikut belajar mandarin dari salah satu perguruan tinggi dari Luar Negri – gratis pastinya), dan menghindari jalan jalan – supaya ga keluar duit.

Semoga share saya berguna, selamat mencoba….

Sabtu, 13 Maret 2010

Key BCA

Akhirnya dapat juga key bca. Keybcaku dah lama ga bisa dipake gara gara kepencet pencet ga jelas, jadi error wrong pin 3x. Bukan ga inget no pin, tapi karena taruh di tas trus ga pernah diapa apain, kegencet sana sini kepencet pencet sendiri, akhirnya error. Pelajaran 1, taruh keybca dibox or wadah yang bisa kepencet pencet.

Lha koq, samaan KTP baru ganti, trus dah gitu tanda tangan di KTP salah, SIM juga data tanggal lahir keliru....ga bisa ngurus deh. Harus ngurus KTP dulu, tapi berhubung baru baru ganti n sungkan sama petugas kelurahan jadi dipending dulu sampe 8 bulan baru deh ngurus KTP baru. pelajaran 2, kalo ngurus data sama pemerintahan harus diperhatikan semua data yang bakalan didisplay, n data tanda tangan juga harus diliat. Kalo ga dikasih liat sama petugas, minta ijin buat liat tandatangan kita.

Ngurus keybca yang baru juga ga segampang waktu apply pertama kali, karena peraturan (ga tau peraturan dari pemda or pemkot) mulai taon 2005 yang mengharuskan nama ayah dicantumkan di KTP, padahal nama yang tercetak di kartu ATM ga ada nama belakangnya, nah lho.....ditolak deh. Soalnya ngurus di kantor BCA terdekat, maksudnya supaya gampang kalo ngambilnya. Pelajaran 3, biarpun perbankan sudah on line, kalo mo ngurus hal yang penting lebih baik ke kantor cabang asal, supaya pasti n kalo ada apa2 sudah ada solusi. Sekalian kalo ada data yang mo dirubah bisa. Saran : Buka rekening bank apapun kalo bisa di kantor cabang utama.

Transaksi perdana transfer rekening n beli pulsa. Beli pulsa pake key bca (kalo beli yang dibawah 50ribu, mending beli on line, lebih murah n gampang).

Hati-hati masukkan nomor dari key BCA ke Internet Banking, kalo salah 3 kali, user ID Internet Banking terblokir otomatis. Kalo dah gitu, harus telpon ke Hallo BCA, blokir ga bisa dibuka, tapi direset ulang, setelah itu harus registrasi ulang di mesin ATM, baru deh key BCA bisa dipakai lagi. Key BCA tidak perlu diganti.

Kamis, 28 Januari 2010

Safir Seduk - Siapa Bilang Jadi Karyawan ga Bisa Kaya

Pertama kali baca judul buku ini (tahun 2006), rasanya ga percaya juga. Memangnya jadi karyawan bisa kaya ya…... mungkin iya kali, kalo udah level senior manager or direktur. kalau pegawai biasa mana bisa. Karena lihat dari teman teman yang senior, mau kaya, ya harus usaha sendiri. Kalau kerja makan gaji sama orang mana bisa kaya.

Setelah selesai membaca, saya mulai mencoba. Saya berusaha tidak mengeluarkan uang untuk hal hal yang tidak saya butuhkan, berusaha sebisa mungkin untuk tidak konsumtif. Untungnya saya orang yang tidak mudah tergoda dengan diskon, atau iklan barang yang murah. Dan saya cenderung untuk tidak mengganti barang yang sudah saya miliki dengan barang yang baru yang lebih trend. Memang pola hidup seperti saya ini sudah bagus (tidak konsumtif) namun saya juga belum dapat menabung. Mengapa? Karena saya tidak menerapkan menabung didepan, tapi menabung dibelakang bila masih ada sisa gaji setelah dipotong pengeluaran ini itu.

Seperti yang dikatakan didalam buku, saya cenderung tidak disiplin dalam menabung. Menabung hanya apabila ada sisa untuk ditabung. Kemudian saya ubah cara menabung saya. Sebelum saya menerima gaji, saya sudah membuat kalkulasi : biaya rutin yang harus saya keluarkan, tagihan kartu kredit atau asuransi, arisan, cicilan yang harus dibayarkan. Setelah itu sisanya, setelah saya potongkan dengan pengeluaran lain yang saya cadangkan sebagai pengeluaran selama 1 bulan. Setiap bulannya minimal saya harus menabung 30% dari gaji yang saya terima, tetapi sering kali lebih sampai 40% setiap bulannya.

Dana cadangan saya, saya estimasikan untuk pengeluaran mingguan, makan, transport, jalan jalan ke mall, tentu dengan asumsi pengeluaran yang wajar, dan hemat. Untuk pakaian, kosmetik, tas dan sepatu saya cadangkan setiap bulannya (diluar dana pengeluaran mingguan). Toh tidak selalu tiap bulan harus belanja baju, sepatu atau kosmetik dan bag. Kalau tidak dikeluarkan untuk dibelanjakan uang tersebut saya akumulasikan dengan dana cadangan bulan depan, sehingga apabila saya ingin membeli produk yang saya mau, dana tersebut sudah ada dan tidak perlu mengambil uang di tabungan lagi.

Saya cenderung membeli produk yang bagus, bukan branded/mahal, tapi kualitas bagus. Karena menurut saya lebih hemat. Dibandingkan membeli barang yang kualitas non unggulan, sebentar saja barang tersebut akan rusak, dan kita harus membeli lagi untuk menggantikannya. Karena jumlah uang yang dikeluarkan sedikit, maka kita cederung tidak merasakan pengeluaran tersebut. Padahal kalau dijumlahkan pengeluaran membeli produk dengan kualitas non unggulan kadang kala lebih besar daripada produk kualitas unggulan.

Saya juga tidak suka memakai kartu kredit berlebihan. Saya membuat patokan pemakaian kartu kredit setiap bulannya. Memang ada kalanya saya melanggarnya, tapi itu karena ada hal insidentil, dan jarang sekali terjadi.

Saya berinvestasi kecil kecilan melalui arisan. Saya tidak membeli produk investasi dalam bentuk saham atau reksadana, karena tingkat resiko tersebut tidak saya sukai. Saya lebih suka investasi dalam bentuk mata uang asing, itupun tidak dalam jumlah nominal yang besar. Untuk investasi berupa emas, saya hanya membeli bila saya rasa saat itu harganya sedang murah.

Alhasil sekarang ini di tahun ini, saya sudah memiliki tabungan yang lumayan (memang belum banyak sekali), dengan periode menabung saya selama 3,5 tahun. Dan saya juga bisa jalan jalan ke luar negri, jalan jalan dalam negri setiap tahunnya.

Jadi menjadi karyawan bisa kaya, bukan sesuatu yang impossible lagi. Semua tergantung dari bagaimana cara kita mengelola keuangan kita.