Suzhou &
Shanghai, Rabu, 22 Agustus 2012
Kata orang jangan
lupa mampir ke Suzhou bila berkunjung ke negri tirai bambu. Jadi saya mampir ke
kota Suzhou, yang konon katanya kota tercantik di Cina (tidak menginap), karena
disini kota kecil dan pada malam hari tidak ada yang bisa dilihat.
So saya naik
subway menuju ke Shanghai Railway station CNY 2. Di kota Shanghai ada 3 stasiun
Railway, jadi hati hati jangan sampai salah stasiun.
Saya lupa exit
dari pintu berapa, yang pasti tidak sulit mencapai railway stasiun. Dari pintu
masuk gedung, langsung scan baggage.
Shanghai railway
besar sekali, masuk kedalam terlihat 2 billboard besar di samping kiri dan
kanan tangga dan eskalator, mengumumkan skedul dan ruang tunggu kereta.
Jadi kebayang
gedenya stasiun di Beijing Railway and penuh sesaknya orang, yang pasti lebih
besar dibandingkan Shanghai Railway.
Naik kereta di
Shanghai, memang penumpanganya padat tapi tidak seperti di Beijing (mungkin ibu
kota, jadi aksesnya lebih banyak).
Kami naik kereta
jam 07.00 – G7002 (fast train), perjalanan hanya 25 menit harga tiket (PP) CNY
80. Ini contoh tiket dan cara melihat informasi di tiket KA, nomor gerbong dan
nomor kursi.
Didalam stasiun
ada beberapa ruang tunggu, yang luar biasa besarnya, bisa menampung 1000 orang
per ruangnya. Banyak wanita setengah baya yang menjual peta tempat tujuan, dan
ada yang menjual tur wisata.
Sebelum menuju ke
ruang tunggu, kami mampir ke salah satu toko retail beli air minum dan roti.
Kereta board on time, 15 menit sebelum kereta board akan ada pengumuman, bila
tidak bisa bahasa mandarin lihat saja papan pengumuman di gate.
Sebelum masuk ke
peron, tiket dimasukkan ke mesin (seperti naik kereta di Taichung - Taiwan),
jangan lupa ambil kembali tiket. Lalu turun tangga (no elevator) menunggu
kereta datang.
Keretanya bersih,
terang, nyaman, lapang, luas, seperti kereta super cepat yang saya naiki di
Taiwan. Diatas tempat duduk penumpang (sebelah jendela) ada tempat untuk
menaruh bawaan (mirip di MRT Singapura, di MRT Beijing tidak ada tempat taruh
tas diatas kursi penumpang). Suara kereta juga halus, jalan kereta juga mulus,
jadi rekomendasi naik kereta di China.
Didalam kereta
saya sempat tertidur sampai terdengar pengumuman bahwa kereta akan sampai di
Suzhou, saya terbangun. Turun kereta tidak perlu terburu buru, karena tidak
semua penumpang turun.
Stasiun Kereta
api Suzhou tidaklah besar. Tiket kereta kembali dimasukkan ke dalam mesin.
Disini saya jalan terus aja (tiket tidak saya ambil, abis lama nunggunya),
seharusnya tiket harus diambil. Kalau kalau ada pemeriksaan karcis, tujuannya
supaya tidak ada penumpang gelap.
Kalau tidak bisa
menunjukkan karcis, akan didenda.
Sampai disini
cuaca sejuk, gerimis, dan info dari prakiraan cuaca hari ini di Suzhou hujan. Teman
saya mampir ke toilet sebentar, dan saya dihampiri oleh agen tur lokal. Sebenarnya
saya sudah punya itinerary, dan alamat detail disetiap tujuan, akan tetapi
detailnya tertinggal di hostel.
Disini saya
kurang pede pergi tanpa alamat detail, karena berbekal data lengkap plus peta
saja orang lokal kurang mengerti apa lagi kalo ga ada bekalnya. Sedangkan
Suzhou kota kecil, jadi saya menerima tawaran untuk mengikuti tur (yang
akhirnya saya sesali). Info dari pihak tur bahwa Suzhou tidak pernah hujan
lebat, kalaupun hujan lebat hanya sebentar saja.
Dengan harga CNY
135, saya mengikuti tur, yang rutenya ke :
- Lion Garden
- North Temple
- Naik perahu mengelilingi kota Suzhou
- Hansan Temple
- Tiger Hill
- Ada mampir ke toko kain sutra dan pabrik Giok
Dengan biaya
segitu menurut saya murah, lagian juga ga perlu cape cape kan, naik turun bis
or nyegat taxi and ga usah mikir. Memang sih saya lebih prefer Humble
Administrator Garden (taman terbesar di Suzhou, no 1), tapi saya pikir mungkin
sama saja. Yang menurut teman saya ga mungkin ada tur yang semurah itu, mana
ada tur yang mau rugi, tapi saya berfikir mungkin biaya diSuzhou murah, jadi
itu mungkin.
Semua biaya sudah
all in, yang harus bayar cuma makan siang saja.
Rute itinerary saya
: Tiger Hill, Humble Administration Garden, Guanqian St, Panmen gate, Hansan
Temple. Jadi saya cuma skip Panmen gate saja (soalnya diakhir tur saya minta
diantar ke Guanqian St). Yang menurut turis bule, ga begitu worthed pergi
kesana, hanya benteng tua dan kuno. So saya ambil tur itu, dengan pertimbangan
hujan dan tidak punya detail alamat tempat tujuan, karena saya berencana
keliling Suzhou naik taxi, disini taxi
murah).
Dirombongan tur
ada 2 orang dari Taiwan (bapak and anak co). Saya kira turnya sama seperti di
Beijing, so saya anggap privat tur.
Tujuan pertama :
Lion Grove Garden
狮子林
Alamat : 23
Yuanlin Road
Jam buka : 07.00
- 17.30
Harga Tiket : CNY
30
Kalau mau pergi
sendiri ke sini dari Railway station naik touris bus line 1.
Berikut skedul
touris bus di Suzhou (in English) :
游1:火车站、留园、虎丘、狮子林、拙政园、苏州博物馆、北塔寺、人民路、观前街
Tourist Line 1
Tourist Line 1
Taoist
Temple, Suzhou Embroidery Factory,
North Temple Pagoda, Silk
Museum, Railway Station
The bus commutes between Huqiu Scenic Area and Suzhou Train Station from 5:15am to 9pm if starting at the Huqiu Scenic Area or from 5:30am to 9:40pm if starting at Suzhou Train Station. Major attractions along the route are in northern Old Town, including Liuyuan Garden, Shizilin Garden, Zhuozhengyuan Garden, Suzhou Museum and Beita Temple. They also stop in Renming Road and Guanqian Road, two of Suzhou's busiest streets for shopping. The buses’ interval is 10-15 minutes.
The bus commutes between Huqiu Scenic Area and Suzhou Train Station from 5:15am to 9pm if starting at the Huqiu Scenic Area or from 5:30am to 9:40pm if starting at Suzhou Train Station. Major attractions along the route are in northern Old Town, including Liuyuan Garden, Shizilin Garden, Zhuozhengyuan Garden, Suzhou Museum and Beita Temple. They also stop in Renming Road and Guanqian Road, two of Suzhou's busiest streets for shopping. The buses’ interval is 10-15 minutes.
游2:虎丘、狮子林、拙政园、苏州博物馆、盘门景区、网师园、十全街、唐寅园
Tourist Line 2
This route runs in south-north direction across the Old Town from 5:45am to 6:45pm if buses start from Huqiu Scenic Area or from 6am to 7:45pm if buses start from West Jiefang Road. Major attractions along the route are Shizilin Garden, Zhuozhengyuan Garden, Suzhou Museum, Wangshiyuan Garden, Panmen Scenic Area and the former residence of the famous poet Tang Yin in Ming Dynasty (1368-1644). Visitor can also take the bus to Shiquan Street, where there are some good silk shops and bars. This is the only one of the five tourist lines that doesn’t pass by Suzhou Train Station. The buses’ interval is 9-12 minutes.
游3:火车站、苏州乐园水上世界、苏迪糖果乐园、苏州乐园欢乐世界
Tourist Line 3
The bus mainly links Suzhou Train Station and Suzhou Amusement Park in Suzhou New District. It runs from 5:05am to 8:45pm if starting from Jinshan Road near the park or from 5:55am to 9:35pm if starting from Suzhou Train Station. The buses’ interval is 10-15 minutes.
游4:火车站、平门(丝绸博物馆)、北寺塔、木渎古镇
Tourist Line 4
This route runs from Suzhou Train Station in the north of the Old Town down to reach the South Ring Expressway and then extends westward to reach Mudu Old Village, a famous tourism village of Suzhou. Buses set out from the train station every 6-10 minutes and operate from 5am to 21:10pm, passing by downtown attractions like Silk Museum (at Pingmen Stop), Beisi Pagoda, Yiyuan Garden, Canglang Pavillion and the former residence of the famous poet Tang Yin.
游5:火车站、拙政园、盘门景区、苏大东校区
Tourist Line 5
This is a circular line covering most part of the Old Town. These buses operate from 6am to 10:15pm at 9 or 12 minutes intervals, taking visitors to Suzhou Train Station, Shizilin Garden, Zhuozhengyuan Garden, Suzhou Museum and Panmen Scenic Area.
Saya lupa alamat webnya, soalnya waktu itu mau diprint jadi
tidak mencatat alamat web. Pengalaman saya selama di China
saya lebih percaya informasi dalam bahasa mandarin dibandingkan yang berbahasa
Inggris, hal ini terbukti dalam trip say ke Hangzhou. I’ll tell you later.
Oh ya, bus stop disini keren lho, tidak seperti bus stop di kota kota
yang lain. Karena atap bangunan bus stopnya bergaya Cina.
Sampai ditempat ini sudah pukul 10.30, kami diikutkan
rombongan tur lain (mendengarkan penjelasan), kalo ga mau denger juga boleh
jalan aja sendiri. Intinya taman itu milik seorang pejabat pemerintahan Cina
jaman dulu.
Tamannya tidak begitu besar 45 menit saja sudah cukup
mengitari seluruhnya. Ada
batu karang yang mirip kepala Singa, makanya dinamai Lion Grove garden, ada
gazebo, jembatan dan kolam didalamnya. Tapi airnya super duper keruh. Saya
merasa disini 1.5 jam buang buang waktu percuma.
Disini pada orang, banyak rombongan tur disini, saya berjumpa dengan 1 rombongan tur dari jakarta.
Disini hujan germis halus sekali, jadi kita pakai topi biar
ga sakit.
Lama tur disini sampai jam 11. Jam 11 kami dijemput pihak
tur, yang ternyata lain orangnya, naik bis, yang sudah ada orang lain
didalamnya. Ternyata ini rombongan tur
kita di Suzhou.
Jadi mereka mengumpulkan orang orang di stasiun kereta, mendrop di tempat dekat
dengan stasiun sambil mengumpulkan peserta tur. Setelah rombongan mencapai 1
bis, baru tur yang sebenarnya jalan. O….alah, jadi bukan private tur L.
Rata rata peserta tur orang Cina local or Taiwan, masih
berbau bau Cina, yang peserta dari Negara jauh cuma kita, orang orang ga
percaya kalo kita bilang dari Indonesia. Saya tidak mau spelling Yin Ni (baca :
In Ni), karena mereka cenderung meremehkan negara Indonesia,
jadi selalu saya menyebutkan lengkap Indonesia.
Tujuan selanjutnya :
North Temple Pagoda (Beisi
Ta)
北寺塔
Alamat: 1918 Renmin Lu
Jam buka : 07.45-17.30.
Harga Tiket : CNY
25
Temple ini kuno
banget, terletak ditengah kota Suzhou. Harusnya tidak perlu ikut tur, tapi
jalan jalan sendiri aja, karena pemandu tur kesannya buru buru. Kalau jalan
sendiri kesini lebih bagus, karena didalam teduh, tenang, dan masih ada biksu
yang tinggal didalamnya.
Sebetulanya ada
kisah disetiap temple didalamnya, didalamnya ada mini temple yang
menyembahyangi Budha, Dewi Kwan Im dan para Arahat, tapi saya sudah lupa
storynya, maklum sudah hampir 2 bulan hehehehe...
Pagodanya hanya
boleh dinaiki sampai lantai 3, tidak boleh sampai keatas, karena takutnya tidak
kuat dan runtuh. Tapi peserta tur rombongan kami cuek bebek, pada naik sampai
ke puncak pagoda (kecuali yang tua ga naik keatas). Kalo kita sih ga, cuma
sampai lantai 2 sudah turun. Soalnya nothing to see, hanya kayu kayu, ada
patung para Budha dan Arahat, dan pemandangan kota Suzhou dari atas pagoda juga
tidak terlalu bagus. Penataan kotanya tidak rapi.
Disini dilarang
foto sembarangan karena ada beberapa daerah yang tidak boleh difoto, menurut
info pemandu tur bisa sial kalau tetep maksa foto. Jadi ga banyak foto ditempat
ini.
Tempat ini bagus,
rekomen untuk sekedar jalan santai menikmati udara sejuk kota Suzhou. Saya beli
Feng Ling, gantungan angin yang bisa berdenting kalo ada angin bertiup, harga
CNY 12, kalo di Indo Feng ling bisa sampai Rp. 30.000 – Rp. 40.000.
Selanjutnya kami
diturunkan ke tempat makan siang. Makan siang bayar sendiri sendiri. Kami hanya
pesan 1 porsi menu, karena porsinya luar
biasa besar. Untuk kita cukup buat ber dua, tapi untuk orang lokal mungkin ga
cukup.
Kami hanya diberi waktu sampai jam 1 siang untuk makan, jadi
maksinya terkesan buru buru (nguber waktu) , masih ada tujuan lain yang harus
dituju. Tapi ternyata kita masih harus nunggu setengah jam, karena bisnya belum
datang, ga tau bisnya kemana, rasanya ganti bis deh. Kayaknya ini joinan tur di
kota Suzhou.
Perjalanan dilanjutkan ke pabrik sutra. Pengalaman ikut tur
di kota Zhuhai
(Cina Selatan), saya ogah masuk, karena intinya disuruh beli sutra. Jadi begitu
turun dari bis, kita masuk ke dalam, ke toilet, trus keluar paling belakang,
yang mana rombongan tur kita sudah jalan masuk kedalam.
Karena pihak tur tau kita dari Indonesia dan bahasa mandarin pas
pasan, jadi kita boleh ga ikutan denger, sedangkan peserta tur yang lain
dipaksa untuk denger presentasinya.
Yah intinya ditunjukkan ulat sutra, bagaimana cara mengambil
sutranya, cara memintal menjadi kain gitu, trus didalam ada galeri kain sutra
dan baju baju yang terbuat dari sutra.
Kami nyelonong aja jalan cari exit door, yang ternyata turis
dari Taiwan
juga sama kayak kita ogah dengerin. Alhasil kita semua pada ditempat parkiran,
tapi ga dibolehin naik ke dalam bis. Lumayan juga kesini buang waktu 1 jam.
Setelah itu kita diantar naik perahu keliling kota Suzhou.
Air sungai disini keruh, coklat, tapi perumahan dipinggi
sungai sudah modern, pake AC juga, padahal disini sudah sejuk.
Ada juga rumah kumuh disini,
yang yah, mirip seperti perumahan kumuh di kali Ciliwung, Jakarta
(sok tau, padahal lom pernah kesana), tapi yang pasti lebih layak huni
dibandingkan Jakarta.
Pemandangan bagus, mungkin lebih bagus lagi kalo ngerti
penjelasan dari pemandu wisata. Katanya disini pernah dipakai untuk syuting
film drama cina “ Kabut Cinta”, pernah dengar kan, drama fenomenal Cina tahun 2001.
Kira kira 30-45 menit naik perahu, setelah itu dilanjutkan
menuju ke Hansan temple.
Kata orang mengunjungi kota Suzhou belum mengunjungi Suzhou
kalo belum ke Hansan
Temple dan Tiger Hill.
Next destination :
Hansan temple
寒山寺
Alamat : No.24
Hanshansi Lane
Jam buka : 07.00 - 18.00
Harga tiket : CNY 20.
Dibelakang temple ini ada Maple bridge, jembatan paling terkenal di kota Suzhou.
Ternyata kami tidak masuk kedalam temple. Cuma lewat doang,
mo foto aja, dah ditereakin sama pemandu wisata. Kita sih sopan aja maklum
orang luar, ini salah satu kenapa saya sebel kalo ikut tur ga bisa jalan sesuka
hati. Ya udah skip dulu, asumsi kita balik dengan rute yang sama, jadi bisa
fotokan nantinya.
Kami diarahkan berjalan kesamping temple, walk till the end
of the street. Disamping kiri kanan hanya tembok dan rumah penduduk yang masih
kuno, ada beberapa yang berjualan merchandise.
Sampai diujung kami belok kiri melewati rumah seorang
penduduk, ga tau free or ga, berhubung ikut tur jadi kita jalan aja. Ternyata
disamping rumah penduduk itu ada gang kecil dan banyak orang yang berjualan
disana.
And di belakang rumah orang itu adalah jembatan Maple (楓橋夜泊))
yang tersohor. Dijelaskan sih sama tur guide kesohorannya, tapi saya ga
dengerkan, karena tahun lalu saya udah kapok kapok belajar sejarah Cina klasik,
jadi udah enek, males dengernya. Kesohoran Kota suzhou
di jelaskan melalui puisi oleh sastrawan Zhang Ji, ada patungnya
dipinggir jembatan, orang orang pada berebut foto disana.
Tempat ini bagus, kuno, perahu kuno, bangunan kuno, ada
sungai. Kami mengunjugi rumah seseorang saya ga tau siapa orang itu, yang pasti
dirumah itu banyak tulisan kaligrafi Cina, jadi kalo mau dituliskan nama in China
dengan mao bi (kuas) bisa, of course ada biayanya, tapi saya ga tau berapa.
Setelah itu free time sampai jam 15.45. Disini saya
menyadari keanehan penduduk Cina. Anak kecil penduduk lokal bagian jahitan
belakang celananya dibuka dibagian pantat. Jadi disini anak kecil tidak ada
yang pake pampers.
Kata teman saya, sejak di Beijing dia sudah melihat pemandangan seperti
itu. Tapi saya baru lihat disini.
Tempat yang sangat rekomendasi untuk rileks, bagus TOP BGT.
Jam 15.45 kami naik perahu menuju kedaratan, jadi tidak
jalan kembali melewati Hanshan temple, ga sempet foto deh disana.
Next destination, kami kira menuju ke Tiger Hill, ternyata
menuju ke pabrik goik. Disini para peserta tur sudah banyak yang ngomel,
termasuk kita. Dan saya sudah menyadari tidak bakalan bisa ke Tiger Hill, sebab
Tiger Hill tutup jam 17.00.
Beneran deh, pas lewat di high way, dikasih tau, itu lho
yang namanya Tiger Hill dan dijelaskan storynya. Dalam hati aku bilang, aku
juga dah tau, dah liat diinternet, storynya juga dah ngerti *jutek bin bete*.
Kita ogah ogahan masuk ke pabrik jade, ada peserta tur yang
bertengkar dengan pemandu wisata, orang Cina – geleng geleng kepala aku –
tukang tipu, and ga ada sopan sopannya, ini bilang dalam hati aja sih, kalo
ngomong beneran bisa kena gampar aku.
Beda banget sama pabrik giok di Beijing, disini yang presentasiin kayak orang
jualan obat, Ibu ibu sebelah menguap lebar banget, pertanda udah bosen.
Kayaknya tempat ini punya artis Suzhou
terkenal, soalnya orangnya ada mampir ke dalam and disambut tepuk tanganoleh
peserta tur, tapi yang pasti bukan artis besar, soalnya saya ga tau.
Kehebohan lain, 4 peserta tur, kami ber 2 dan ada 2 orang
cewek dipisah bisnya dengan peserta yang lain. Karena kami pergi ke Guanqian St, sedangkan 2 orang cewek yang
lain penginapannya didaerah itu. Peserta tur yang lain pada ke railway station
semuanya.
Berantem dah
orang orang sama pemandu wisata, pertama tama pemandu wisata galak, peserta tur
ngalah, tapi kali ini pemandu wisata keder juga ngadepin peserta tur yang
marah.
So, jangan pernah
ikut tur di kota Suzhou, pergi aja sendiri, kota ini kecil koq. Tapi berbekalah
info yang banyak yah..
Ini informasi
tentang Panmen Gate dan Tiger Hill.
Tiger Hill/ Huqiu Mountain
Scenic Spot
虎丘山风景区
Address : No8 Huqiu mountain gate
Jam buka : 07.00 - 17.00
Tiket masuk : CNY 60
Panmen Gate
苏州盘门景区
Adress : 49 East Street, Canglang, Suzhou
City, Jiangsu
Province
Jam buka : 08.00 - 17.30
Tiket masuk : CNY 25
Untung kami sedang menunggu didalam bis, karena tiba tiba
saja hujan deras. Menunggu rombongan yang lain (karena kami pisah bis), yang
sedang masuk didalam pabrik, nunggunya lama kira kira 20 menitan (buang buang
waktu aja).
Kami tidak ditunkan di Guanqian St, tapi didekat sana,
tidak tau dimana, karena tidak punya detail info kota
Suzhou.
Bingung tidak ada
petunjuk arah, tidak ada peta. Kami hanya berjalan menyusuri sepanjang jalan,
ada butik butik berjualan baju berbahan sutra, bisa ditawar dari harga bandrol.
Pengen sih beli tapi ga tau harus nawar sampe berapa jadi ga beli. Harganya
mahal banget baju atasan (hem cowok) bisa sampe CNY 500 – ini sudah harga yang
paling murah.
Kami berjalan
sampai kelihatan MC Donald, yang ternyata merupakan ujung jalan dari Guanqian
St.
Guanqian St
观前街
Info yang saya dapat disini adalah pedestarian street di kota Suzhou.
Mungkin Nanjing East Rd, kalo sedang buka seperti ini, banyak toko toko, mall,
dikiri kanan jalan. Tapi saya ga tertarik untuk beli, selain karena mahal
(harganya sama kayak beli di Indo, bahkan ada yang lebih mahal), kualitas kurang
bagus, barang juga mirip dengan yang ada di Indo.
Cuma beli Giordano, karena lagi disc 50%. Disini hujan sepanjang jalan,
jadi kemana mana pake payung.
Jalan jalan naik ricksaw disini juga murah, cuma CNY2/orang, tambahan CNY
4/km. Kalo mau nyewa 1 jam CNY 5/orang (ga tau yang ini infonya bener or ga
soalnya koq murah ya).
Jalan jalan window shopping disini juga lumayan, kalo ga ujan.
Prakiraan cuaca
hari ini benar, yang ga ujan cuma siang hari, sore malam hujan. Berhenti, ujan
lagi, berhenti ujan, ujan lagi, jadi cape buka tutup payung.
Jam 18.00 lebih kami
mencari taxi ke Railway station. Gampang gampang susah sih naik taxi disini.
Karena tidak ada bus stop, jadi kami menyegat taxi di pinggir jalan. Tarif dari
sini menuju ke Railway station CNY 13.
Info tarif taxi
di Suzhou:
Day time
|
|
Flang fall (3km)
|
¥ 10,00
|
After 3 km
|
¥ 2,50
|
Waiting – 5' will add charge
|
Untuk tarif yang
malam saya ga tau, mungkin juga jarang yah penumpang late night, soalnya kota
kecil, tempat yang bisa dituju malam hari juga sedikit.
Masuk ke Railway station
by car ga bisa turun langsung didepannya, tapi naik keatas. Karena diatas
tempat dropping penumpang, sedangkan yang dibawah tempat penumpang yang baru datang
dari kereta.
Masih ada
setengah jam lebih, kami mampir ke salah satu counter fast food disana, beli
makan malam, roti. Selesai makan kami turun ke bawah (ruang tunggu). Suzhou
railway lebih kecil dibandingkan dengan Shanghai, gate cuma 2.
Jam 19.02 kami
berangkat menuju ke Shanghai, dengan train no G7021, sampai di Shanghai 19.27.
Langsung naik subway ke People's park, harga tiket CNY 2.
Ternyata subway People's
park gueedee banget, kami mampir disalah satu counter minuman, haus berat...
exit distasiun ini kalo ga salah inget ada sampe exit 17 or 20 yah... (lupa).
Diluar stasiun, tidak begitu terang, stasiun ini bagus banget, saya suka.
Stasiun metro yang paling bagus sepanjang trip saya ke negara manapun.
Sore hari leyeh
leyeh disini juga lumayan.
View Gedung dari Stasiun Subaway |
Kami mencari
jalan ke People's park, karena tidak ketemu saya tanya sama pak polisi yang ada
disana, ternyata letak People's park itu dibawah tanah. Saya pikir seperti East
Nanjing Rd, ternyata tidak, seperti butik butik MRT di Singapore (di
Esplanade), tapi disini luas dan besar.
Jam buka People's
park : 10.00 - 22.00. Karena sampe disana sudah jam setengah 9 kurang, jadi
kami tidak bisa berlama lama. Barangnya bagus bagus, baju, tas, dompet, sepatu,
sandal, ada harga ya ada rupa. Mahal sih, tapi kualitasnya bagus. Satu satunya
tempat yang bisa bikin saya laper mata selama belanja di Cina, tapi harganya
yang nahan supaya ga beli.
Cari counter yang
sedang ada discount, jadi bisa dapat barang bagus tapi murah. Saya cuma beli
sandal aja CNY 60, soalnya kaki sudah sakit pake sepatu berhari hari, seharian
full. Ga bisa puas liat liat soalnya sudah mau jam tutup, dan disini ketat ada
satpam yang jaga, jadi jam 10 semua tenant harus tutup.
Sayangnya, tau
gitu saya beli tiket kereta dari Suzhou yang sore jadi bisa jalan jalan lebih
lama disini.
Saya lebih suka People's
park dibandingkan dengan East Nanjing Rd.
Karena sudah
tutup ya udah kembali ke subway, mau jalan ke tempat lain, ga tau lokasi, jadi
kembalilah kita ke penginapan. Naik Subway CNY 2.
That’s all my
journey for today.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar