Kamis, 31 Mei 2012

Kuala Lumpur Trip


Rabu, 16 Mei 2012

Thean Hou Temple – Pavillion Mall – Suria KLCC

Hari ini bangun jam 3 pagi karena flight pagi jam 05.30, jadi kudu nyampe airport paling telat 1 jam sebelum flight (04.30). Untuk flight international, 1 jam sebelum depart, counter ditutup. Ditambah lagi perjalanan ke airport (jemput jemput) jadi paling telat jam 03.45 sudah harus berangkat.
Alhasil sepanjang perjalanan ngantuk berat.

Sampai di airport, langsung ke counter bayar airport tax 150.000, trus naik ke lantai 2. Karena flight by air asia (as always, my favourite flight to all destination out of country) jadi sudah check in and kita ga titip bagasi, soalnya mo ngirit.

Saat ini untuk penerbangan ke dari Malaysia untuk warga negara Indonesia tidak perlu isi form imigrasi (depature & arrival), jadi langsung stamp ke bagian imigrasi (program ini baru, dan diuji coba 3 bulan mulai bulan Mei 2012).

Depart on time, ga delay, landing juga on time.
Imigrasi Malaysia sekarang modern, harus finger print plus difoto. Tambah miris kalo gini, soalnya kantor imigrasi Indonesia keliatan kuno banget kalo dibandingkan.

Jam 09.05 arrived at LCCT. Rencana mau titip bagasi diairport supaya ga ribet, soalnya tidak menginap di Malaysia, malam hari langsung berangkat ke Incheon – South Korea.

Berdasarkan hasil berguru di mbah google kalo nitip bagasi di LCCT per bag RM 10 (small size), nih webnya : http://www.lcct.com.my/facilities/locker-and-luggage-storage
Lha koq nyampe sana, harga berubah, untuk ukuran small (seperti punya saya – ukuran bagasi paling mini ) jadi RM 18, untuk temen teman yang lain RM 24 (karena ukuran lebih besar dari punya saya).

Itupun kalo mo titip kudu masuk dulu ke dapature, trus scan baggage, untuk dapetin stiker baru bagasi boleh dititipkan.
Jadi kitapun ogah nitip disana, karena sudah pernah dapat informasi kalo di KL Sentral ada penitipan bagasi.

Kita beli tiket Aerobus (PP) LCCT - KL Sentral RM 14. Kalo beli one way aja RM 8.
Lama perjalanan dari LCCT ke KL Sentral 1 jam.

Nyampe di KL Sentral, langsung naik ke atas, ada elevatornya, jadi ga usah kuatir buat yang bawa bagasi. Ada sih naik tangganya di dalam gedung, tapi tangga hanya +/- 6 buah.

Langsung dah nyari info penitipan bagasi di KL Sentral.
Ternyata, lokasinya diujung, dibelakang tangga naik Exit.
Loker yang paling pertama ditemui harganya RM 15, waktu lagi nyari nyari loker kosong, dipanggil petugas loker disuruh nitip di loker yang sebelahnya, lebih besar ukurannya, harga RM 20, tapi bisa muat 4 koper ukuran sedang.
Penitipan hanya berlaku untuk 1 hari saja, sampai jam 12 malam.

Disamping loker terdapat 7-11 (or bukan, mirip 7-11, saya lupa nama gerainya). Kami beli minum RM 1,7 (600ml), bila 500 ml harga RM 1,5.
Habis gitu nyari makan, soalnya temen temen ga sarapan pagi plus ada temen yang hanya bisa makan menu Indonesia saja.
Kalo saya sudah makan pagi, sarapan jam 3.30 (masih ngantuk maksa sarapan), and sudah ngemil biscuit, jadi ga laper.

Rombongan 4 orang, 2 orang vegetarian (including me) 2 lainnya all you can eat (but one of them, Indonesia food only). Jadi rada bingung nyari makannya. Akhirnya masuklah ke salah satu depot (bukan depot kali yah, counter mungkin lebih cocok), yang non vege pesan menu nasi ayam (RM. 7,8), yang vege hanya pesan nasi putih (RM 2,4) karena sudah prepare lauk. Harga belum termasuk PPN 15%.

Nasi ayamnya, hanya nasi, ayam, plus sup saja. And my friend said the taste was strange. Nasi putihnya pakai santan dan jahe. comment : expensive and not tasty at all. Saya lupa nama counternya, letaknya didepan counter yang jual menu western.

Selesai makan, kita naik taxi ke Thean Hou temple. Kami tidak beli tiket resmi tapi nyetop taxi dari penumpang yang turun ke KL Sentral. Supir orang melayu minta RM 15, setau saya orang orang bilang hanya RM 10, saya tawar hanya diberi potongan RM 3, jadi berangkatlah ke Thean Hou temple by cabs RM 12.

Ejaan bahasa mandarin seharusnya Tian Hou Gong -天后.

Tian = Langit, Hou = Ratu, Gong = Temple.

Jadi temple ini didedikasikan untuk Ratu Langit.
Site Tian Hou temple www.hainannet.com.my
Alamat : 65 Persiaran Endah, off Jalan Syed Putra, Kuala Lumpur, Malaysia

Dari tempat kami turun dari taxi, ada patung Dewi Kwan Im yang sebelahnya ada mini air terjun plus patung seorang dewa, saya kurang tau dewa apa itu. Disamping kiri ada taman dengan 12 patung shio. Tempat yang bagus untuk bernarsis ria.

Masuk ke dalam temple naik tangga dan hanya ada 1 bangunan utama saja.
Walaupun temple ini luas, namun didalam temple hanya ada 3 rupang saja.
Didepan ada tempat hio untuk menyembahyangi dewa langit, didepan pintu masuk temple ada rupang Milefo, masuk kedalam ruangan ada rupang ratu langit (ditengah) dan ada rupang dewi Kwan Im (disebelah kanan), rupang yang disebelah kiri saya lupa.  Semua rupang ukurannya besar, sehingga terlihat megah.

Saat saya datang, ada pengantin disana , saya kurang tau apakah mereka baru menyelesaikan pemberkatan pernikahan atau sedang foto pre wedding.

Atap temple penuh dengan ornamen, diluar bangunan  temple tergantung banyak lampion. Bila berkunjung ke tempat ini malam hari pastilah sangat bagus.

Temple yang satu ini wajib kunjung. Meskipun cuaca terik and panas banget tapi suasana disini teduh dan tenang. Juga karena letaknya diatas bukit (istilah saya saja, letak temple ini tinggi dari jalan raya) sehingga terlihat pemandangan seluruh kota Kuala Lumpur.
Kalau duduk duduk menikmati sore disini pasti sangatlah mengasikkan. Menurut saya best time to visit : sunset, waktu Kuala Lumpur.

Dibawah temple ada mini restaurant yang menjual menu non vege plus souvenir shop, ada juga registration for wedding. Kami membeli es each RM 1,5  (rasa lemon & vanila, jeruk). Souvenir, as same as other temple, or mirip mirip barang yang dijual di Chinatown Singapore.

Untuk naik ke atas temple harus naik tangga – kalau tidak salah 3 lantai, barulah sampai dilantai paling atas. Karena Temple tempat Ratu Langit atapnya tinggi lapang, jadi untuk keatas perlu naik anak tangga yang banyak.

Diatas temple tidak ada apa apa hanya ada gazebo, plus pemandangan Kuala Lumpur. Malam hari pastilah menarik melihat view kota Kuala Lumpur, gedung gedung bertingkat, menara Petronas, etc.

Kami turun ke samping belakang temple. Disana terdapat ratusan lebih kura kura. Hati hati bila ingin mengangkat kura kura, karena kuku kura kura sangat tajam.

Puas mengeksplore temple ini, kami lanjut ke destination selanjutnya. Dari Tian Hou temple sulit mendapatkan transport karena tidak ada taxi yang ngetem di sana. Bila ingin naik bis (saya tidak tau berapa no bisnya, tapi yang pasti paling gampang naik bis ke KL Sentral), harus jalan kaki turun ke bawah.

Setelah menunggu +/- 20 menit, akhirnya ada taxi yang datang menurunkan turis asing. Sopir orang Cina keturunan, tarif dengan argo.
Ternyata pak sopir bisa bahasa Jawa, karena sangking seringnya bawa penumpang dari Indo hehehe...

Kata pak Sopir naik taxi dari KL Sentral ke Tian Hou temple RM 12 mahal. Dengan meter seharusnya hanya RM 6 saja, karena jarak Tian Hou temple dengan KL Sentral dekat.
Pak sopir juga mengajarkan untuk tidak naik taxi wana biru dongkar (mobil seperti avanza, tapi saya tidak tau merk taxinya) karena mahal sekali harganya.

Kami minta diturunkan di Pavillion Mall – Bukit Bintang. Dari Tian Hou temple ke Pavillion tarif argo RM 17. Pak sopir juga berpesan untuk tidak naik taxi dari Pavillion, karena taxi di Pavillion mahal. Kalo mau naik taxi dari Jalan raya saja.

Orang baik pertama yang saya jumpai dalam trip saya kali ini.
Masuk Pavillion langsung ke Republic Food Court. Mencari menu vege, sebenarnya saya tidak lapar, tapi ingin mencoba menu vege disana. Akhirnya kami pesan 1 mangkuk Kari Noodle harga RM 7,9.

Bila ingin menu bebas maksudnya menu pilih sendiri, untuk menu sayuran RM 2 per 1 jenisnya, sedangkan untuk menu daging palsu RM 3 per 1 macamnya.
The food was delicious and large portion (untuk ukuran saya bisa untuk makan 2 kali). Semakin saya makan, semakin saya ingin makan dan bertambah lapar, ingin tambah. Tapi apa daya kapasitas penampungan perut saya terbatas.

Bila ingin berjalan kaki disepanjang Bukit Bintang bisa lihat map Bukit Bintang disini : http://www.malaysia-maps.com/kl/bukitbintang-map.htm
Dibelakang jalan Bukit Bintang terdapat jalan Alor, bagi yang suka Culinary tempat yang satu ini wajib didatangi.

Setelah itu kami bernarsis ria, and melanjutkan trip ke Suria KLCC. Tujuan melihat Menara Petronas malam hari plus fountain.
Naik komuter dari Bukit bintang (line merah), exchange di Dang Wangi stasiun, tujuan ke KLCC (line warna hijau). Tiket beli di loket.
LRT Kuala Lumpur dapat dilihat disini http://www.myrapid.com.my/

Sampai di KLCC kami langsung berjalan menuju ke taman tempat fountain berada. Dari LRT, dilantai paling dasar, kami naik elevator ke lantai G, kemudian jalan ke belakang disanalah letak taman KLCC.
Walaupun kami sudah membaca papan petunjuk dan tanya kesana kemari, akan tetapi kami tidak bisa menemukan taman tersebut. Sampai bertanya kepada orang yang yang ke 5 barulah kami diarahkan ke jalan yang benar.
Jangan malu untuk bertanya, bukan supaya tidak sesat dijalan, tapi biar kaki ga gempor.

Ternyata fountain sedang dalam perbaikan mulai bulan Maret  2012 dan baru selesai diperbaiki bulan Juni 2012. Jadi kami hanya duduk duduk melepas lelah dan bernarsis ria.

Dibelakang park ada kolam renang, saya kurang tau apakah bayar atau tidak.
Tempat yang sejuk, banyak orang yang jogging dan senam sore hari disini. Ada yang hanya sekedar duduk duduk menikmati sore.

Karena jam 8 malam kami sudah harus berangkat ke airport, jadi kami hanya bisa duduk sampai jam 7 malam saja. Kami tidak bisa menikmati view Petronas malam hari, karena jam 7 malam (jam segini untuk waktu Indo sudah gelap - malam) di Malaysia masih terang.

Kami makan malam di Signatures Food court - Suria KLCC – letak nya di lantai 1. Hanya ada 1 Food Court saja disana. Untuk vegetarian hanya ada 1 gerai, nama gerai Mixed rice.
Tapi kami tidak beli makanan disana, karena sudah beli makanan dari Republic Food Court - Pavillion.
Kami hanya beli nasi putih RM 1,5 per porsi untuk bekal sarapan pagi di Incheon (lauk kami bawa sendiri).

Selesai makan kami bergegas naik LRT ke KL Sentral.
Sampai di KL Sentral sudah jam 8 malam. Langsung ke locker ambil bagasi dan beli minum untuk bekal perjalanan RM 1,7.

Perjalanan dari KL Sentral ke LCCT  1 jam.
Sampai LCCT jam 9 lebih . Karena kami sudah check in dan tidak ada bagasi yang dititipkan kami diarahkan ke counter checking document. Setelah itu diberitahu nomor gate tunggu flight ke Incheon.

Clear semua dokumen kami menuju ke toilet, cuci muka, sikat gigi, prepare barang barang yang akan dimasukkan ke bagasi.
Saya bawa bantal leher, karena pengalaman saya terbang 4 jam ke Tao Yuan sangat tidak mengenakkan.

Setelah itu kami langsung ke gate, yang ternyata sudah mengizinkan penumpang untuk masuk ke kabin.
Belajar dari flight panjang saya yang lalu ke Taiwan, saya beli minum di counter ruang tunggu 500 ml - RM 1,5. Ga tanggung tanggung beli 6 botol, daripada beli di pesawat RM 3.

Mungkin karena saya check in via on line jadi saya bisa dapat kursi di depan. Saya dapat kursi 14 A-D, dibelakang first class. Saya duduk di nomor A, yang tidak ada jendela dan tidak ada AC diatasnya, lucky for me, jadi tidak dingin. Tidak ada jendela it’s OK for me, toh malam hari ga ada yang bisa dilihat.
Waktu masuk ke dalam kabin sudah terdengar lagu Big bang – Fantastic baby, sudah terasa bau Koreanya.

Hanya saja flight saya yang kali ini banyak anak kecil, jadi saat board terdengar banyak tangisan anak kecil. Ada 1 anak kecil yang hebat menangis berjam jam (duduk 1 row dengan saya, tapi seat H). Nangis stabil ga berhenti berhenti and suaranya ga habis habis, sampai mamanya and pramugari sibuk menenangkan anak itu.

Alhasil kita semua berisik ga bisa tidur sepanjang perjalanan. Ada cowok Korea duduk persis didepan anak kecil itu langsung minta pindah duduk dibelakang.

Next blog perjalanan saya ke Korea Selatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar