Rabu, 16 Mei 2012
Thean Hou Temple
– Pavillion Mall – Suria KLCC
Hari ini bangun
jam 3 pagi karena flight pagi jam 05.30, jadi kudu nyampe airport paling telat
1 jam sebelum flight (04.30). Untuk flight international, 1 jam sebelum depart,
counter ditutup. Ditambah lagi perjalanan ke airport (jemput jemput) jadi
paling telat jam 03.45 sudah harus berangkat.
Alhasil sepanjang
perjalanan ngantuk berat.
Sampai di
airport, langsung ke counter bayar airport tax 150.000, trus naik ke lantai 2.
Karena flight by air asia (as always, my favourite flight to all destination
out of country) jadi sudah check in and kita ga titip bagasi, soalnya mo ngirit.
Saat ini untuk
penerbangan ke dari Malaysia untuk warga negara Indonesia tidak perlu isi form
imigrasi (depature & arrival), jadi langsung stamp ke bagian imigrasi
(program ini baru, dan diuji coba 3 bulan mulai bulan Mei 2012).
Depart on time,
ga delay, landing juga on time.
Imigrasi Malaysia
sekarang modern, harus finger print plus difoto. Tambah miris kalo gini,
soalnya kantor imigrasi Indonesia keliatan kuno banget kalo dibandingkan.
Jam 09.05 arrived
at LCCT. Rencana mau titip bagasi diairport supaya ga ribet, soalnya tidak menginap
di Malaysia, malam hari langsung berangkat ke Incheon – South Korea.
Berdasarkan hasil
berguru di mbah google kalo nitip bagasi di LCCT per bag RM 10 (small size),
nih webnya : http://www.lcct.com.my/facilities/locker-and-luggage-storage
Lha koq nyampe
sana, harga berubah, untuk ukuran small (seperti punya saya – ukuran bagasi
paling mini ) jadi RM 18, untuk temen teman yang lain RM 24 (karena ukuran
lebih besar dari punya saya).
Itupun kalo mo
titip kudu masuk dulu ke dapature, trus scan baggage, untuk dapetin stiker baru
bagasi boleh dititipkan.
Jadi kitapun ogah
nitip disana, karena sudah pernah dapat informasi kalo di KL Sentral ada
penitipan bagasi.
Kita beli tiket
Aerobus (PP) LCCT - KL Sentral RM 14. Kalo beli one way aja RM 8.
Lama perjalanan dari
LCCT ke KL Sentral 1 jam.
Nyampe di KL
Sentral, langsung naik ke atas, ada elevatornya, jadi ga usah kuatir buat yang
bawa bagasi. Ada sih naik tangganya di dalam gedung, tapi tangga hanya +/- 6
buah.
Langsung dah
nyari info penitipan bagasi di KL Sentral.
Ternyata, lokasinya
diujung, dibelakang tangga naik Exit.
Loker yang paling
pertama ditemui harganya RM 15, waktu lagi nyari nyari loker kosong, dipanggil
petugas loker disuruh nitip di loker yang sebelahnya, lebih besar ukurannya,
harga RM 20, tapi bisa muat 4 koper ukuran sedang.
Penitipan hanya
berlaku untuk 1 hari saja, sampai jam 12 malam.
Disamping loker
terdapat 7-11 (or bukan, mirip 7-11, saya lupa nama gerainya). Kami beli minum
RM 1,7 (600ml), bila 500 ml harga RM 1,5.
Habis gitu nyari
makan, soalnya temen temen ga sarapan pagi plus ada temen yang hanya bisa makan
menu Indonesia saja.
Kalo saya sudah
makan pagi, sarapan jam 3.30 (masih ngantuk maksa sarapan), and sudah ngemil
biscuit, jadi ga laper.
Rombongan 4
orang, 2 orang vegetarian (including me) 2 lainnya all you can eat (but one of
them, Indonesia food only). Jadi rada bingung nyari makannya. Akhirnya masuklah
ke salah satu depot (bukan depot kali yah, counter mungkin lebih cocok), yang
non vege pesan menu nasi ayam (RM. 7,8), yang vege hanya pesan nasi putih (RM
2,4) karena sudah prepare lauk. Harga belum termasuk PPN 15%.
Nasi ayamnya,
hanya nasi, ayam, plus sup saja. And my friend said the taste was strange. Nasi
putihnya pakai santan dan jahe. comment : expensive and not tasty at all. Saya
lupa nama counternya, letaknya didepan counter yang jual menu western.
Selesai makan,
kita naik taxi ke Thean Hou temple. Kami tidak beli tiket resmi tapi nyetop
taxi dari penumpang yang turun ke KL Sentral. Supir orang melayu minta RM 15, setau
saya orang orang bilang hanya RM 10, saya tawar hanya diberi potongan RM 3,
jadi berangkatlah ke Thean Hou temple by cabs RM 12.
Ejaan bahasa mandarin seharusnya Tian Hou Gong -天后宫.
Tian = Langit, Hou = Ratu, Gong = Temple.
Jadi temple ini
didedikasikan untuk Ratu Langit.
Site Tian Hou temple www.hainannet.com.my
Alamat : 65 Persiaran
Endah, off Jalan Syed Putra, Kuala
Lumpur, Malaysia
Dari tempat kami
turun dari taxi, ada patung Dewi Kwan Im yang sebelahnya ada mini air terjun
plus patung seorang dewa, saya kurang tau dewa apa itu. Disamping kiri ada
taman dengan 12 patung shio. Tempat yang bagus untuk bernarsis ria.
Masuk ke dalam temple
naik tangga dan hanya ada 1 bangunan utama saja.
Walaupun temple
ini luas, namun didalam temple hanya ada 3 rupang saja.
Didepan ada
tempat hio untuk menyembahyangi dewa langit, didepan pintu masuk temple ada
rupang Milefo, masuk kedalam ruangan ada rupang ratu langit (ditengah) dan ada rupang
dewi Kwan Im (disebelah kanan), rupang yang disebelah kiri saya lupa. Semua rupang ukurannya besar, sehingga
terlihat megah.
Saat saya datang,
ada pengantin disana , saya kurang tau apakah mereka baru menyelesaikan
pemberkatan pernikahan atau sedang foto pre wedding.
Atap temple penuh
dengan ornamen, diluar bangunan temple
tergantung banyak lampion. Bila berkunjung ke tempat ini malam hari pastilah
sangat bagus.
Temple yang satu
ini wajib kunjung. Meskipun cuaca terik and panas banget tapi suasana disini
teduh dan tenang. Juga karena letaknya diatas bukit (istilah saya saja, letak
temple ini tinggi dari jalan raya) sehingga terlihat pemandangan seluruh kota
Kuala Lumpur.
Kalau duduk duduk
menikmati sore disini pasti sangatlah mengasikkan. Menurut saya best time to
visit : sunset, waktu Kuala Lumpur.
Dibawah temple
ada mini restaurant yang menjual menu non vege plus souvenir shop, ada juga
registration for wedding. Kami membeli es each RM 1,5 (rasa lemon & vanila, jeruk). Souvenir,
as same as other temple, or mirip mirip barang yang dijual di Chinatown
Singapore.
Untuk naik ke
atas temple harus naik tangga – kalau tidak salah 3 lantai, barulah sampai
dilantai paling atas. Karena Temple tempat Ratu Langit atapnya tinggi lapang,
jadi untuk keatas perlu naik anak tangga yang banyak.
Diatas temple
tidak ada apa apa hanya ada gazebo, plus pemandangan Kuala Lumpur. Malam hari
pastilah menarik melihat view kota Kuala Lumpur, gedung gedung bertingkat,
menara Petronas, etc.
Kami turun ke
samping belakang temple. Disana terdapat ratusan lebih kura kura. Hati hati
bila ingin mengangkat kura kura, karena kuku kura kura sangat tajam.
Puas mengeksplore temple ini, kami lanjut ke destination selanjutnya. Dari Tian Hou
temple sulit mendapatkan transport karena tidak ada taxi yang ngetem di sana.
Bila ingin naik bis (saya tidak tau berapa no bisnya, tapi yang pasti paling
gampang naik bis ke KL Sentral), harus jalan kaki turun ke bawah.
Setelah menunggu
+/- 20 menit, akhirnya ada taxi yang datang menurunkan turis asing. Sopir orang
Cina keturunan, tarif dengan argo.
Ternyata pak
sopir bisa bahasa Jawa, karena sangking seringnya bawa penumpang dari Indo
hehehe...
Kata pak Sopir
naik taxi dari KL Sentral ke Tian Hou temple RM 12 mahal. Dengan meter seharusnya
hanya RM 6 saja, karena jarak Tian Hou temple dengan KL Sentral dekat.
Pak sopir juga
mengajarkan untuk tidak naik taxi wana biru dongkar (mobil seperti avanza, tapi saya
tidak tau merk taxinya) karena mahal sekali harganya.
Kami minta
diturunkan di Pavillion Mall – Bukit Bintang. Dari Tian Hou temple ke Pavillion
tarif argo RM 17. Pak sopir juga berpesan untuk tidak naik taxi dari Pavillion,
karena taxi di Pavillion mahal. Kalo mau naik taxi dari Jalan raya saja.
Orang baik
pertama yang saya jumpai dalam trip saya kali ini.
Masuk Pavillion
langsung ke Republic Food Court. Mencari menu vege, sebenarnya saya tidak
lapar, tapi ingin mencoba menu vege disana. Akhirnya kami pesan 1 mangkuk Kari
Noodle harga RM 7,9.
Bila ingin menu
bebas maksudnya menu pilih sendiri, untuk menu sayuran RM 2 per 1 jenisnya,
sedangkan untuk menu daging palsu RM 3 per 1 macamnya.
The food was
delicious and large portion (untuk ukuran saya bisa untuk makan 2 kali).
Semakin saya makan, semakin saya ingin makan dan bertambah lapar, ingin tambah.
Tapi apa daya kapasitas penampungan perut saya terbatas.
Bila ingin
berjalan kaki disepanjang Bukit Bintang bisa lihat map Bukit Bintang disini : http://www.malaysia-maps.com/kl/bukitbintang-map.htm
Dibelakang jalan
Bukit Bintang terdapat jalan Alor, bagi yang suka Culinary tempat yang satu ini
wajib didatangi.
Setelah itu kami
bernarsis ria, and melanjutkan trip ke Suria KLCC. Tujuan melihat Menara
Petronas malam hari plus fountain.
Naik komuter dari
Bukit bintang (line merah), exchange di Dang Wangi stasiun, tujuan ke KLCC
(line warna hijau). Tiket beli di loket.
LRT Kuala Lumpur
dapat dilihat disini http://www.myrapid.com.my/
Sampai di KLCC
kami langsung berjalan menuju ke taman tempat fountain berada. Dari LRT, dilantai paling dasar, kami naik elevator ke lantai G, kemudian jalan ke belakang
disanalah letak taman KLCC.
Walaupun kami
sudah membaca papan petunjuk dan tanya kesana kemari, akan tetapi kami tidak bisa
menemukan taman tersebut. Sampai bertanya kepada orang yang yang ke 5 barulah
kami diarahkan ke jalan yang benar.
Jangan malu untuk
bertanya, bukan supaya tidak sesat dijalan, tapi biar kaki ga gempor.
Ternyata fountain
sedang dalam perbaikan mulai bulan Maret
2012 dan baru selesai diperbaiki bulan Juni 2012. Jadi kami hanya duduk
duduk melepas lelah dan bernarsis ria.
Dibelakang park
ada kolam renang, saya kurang tau apakah bayar atau tidak.
Tempat yang
sejuk, banyak orang yang jogging dan senam sore hari disini. Ada yang hanya
sekedar duduk duduk menikmati sore.
Karena jam 8
malam kami sudah harus berangkat ke airport, jadi kami hanya bisa duduk sampai
jam 7 malam saja. Kami tidak bisa menikmati view Petronas malam hari, karena
jam 7 malam (jam segini untuk waktu Indo sudah gelap - malam) di Malaysia masih
terang.
Kami makan malam
di Signatures Food court - Suria KLCC – letak nya di lantai 1. Hanya ada 1 Food Court
saja disana. Untuk vegetarian hanya ada 1 gerai, nama gerai Mixed rice.
Tapi kami tidak
beli makanan disana, karena sudah beli makanan dari Republic Food Court - Pavillion.
Kami hanya beli
nasi putih RM 1,5 per porsi untuk bekal sarapan pagi di Incheon (lauk kami bawa
sendiri).
Selesai makan
kami bergegas naik LRT ke KL Sentral.
Sampai di KL
Sentral sudah jam 8 malam. Langsung ke locker ambil bagasi dan beli minum untuk
bekal perjalanan RM 1,7.
Perjalanan dari
KL Sentral ke LCCT 1 jam.
Sampai LCCT jam 9
lebih . Karena kami sudah check in dan tidak ada bagasi yang dititipkan kami
diarahkan ke counter checking document. Setelah itu diberitahu nomor gate tunggu
flight ke Incheon.
Clear semua
dokumen kami menuju ke toilet, cuci muka, sikat gigi, prepare barang barang
yang akan dimasukkan ke bagasi.
Saya bawa bantal
leher, karena pengalaman saya terbang 4 jam ke Tao Yuan sangat tidak
mengenakkan.
Setelah itu kami
langsung ke gate, yang ternyata sudah mengizinkan penumpang untuk masuk ke kabin.
Belajar dari
flight panjang saya yang lalu ke Taiwan, saya beli minum di counter ruang
tunggu 500 ml - RM 1,5. Ga tanggung tanggung beli 6 botol, daripada beli di
pesawat RM 3.
Mungkin karena
saya check in via on line jadi saya bisa dapat kursi di depan. Saya dapat kursi
14 A-D, dibelakang first class. Saya duduk di nomor A, yang tidak ada jendela
dan tidak ada AC diatasnya, lucky for me, jadi tidak dingin. Tidak ada jendela it’s OK
for me, toh malam hari ga ada yang bisa dilihat.
Waktu masuk ke
dalam kabin sudah terdengar lagu Big bang – Fantastic baby, sudah terasa bau
Koreanya.
Hanya saja flight
saya yang kali ini banyak anak kecil, jadi saat board terdengar banyak tangisan
anak kecil. Ada 1 anak kecil yang hebat menangis berjam jam (duduk 1 row dengan
saya, tapi seat H). Nangis stabil ga berhenti berhenti and suaranya ga habis
habis, sampai mamanya and pramugari sibuk menenangkan anak itu.
Alhasil kita
semua berisik ga bisa tidur sepanjang perjalanan. Ada cowok Korea duduk persis
didepan anak kecil itu langsung minta pindah duduk dibelakang.
Next blog
perjalanan saya ke Korea Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar