Senin, 14 Desember 2009

Perjalanan ke Bali ala Backpacker

Sekedar sharing perjalanan ke Bali ala backpacker (27-29 November 2009).

Dari Surabaya naik Travel Bali Prima, harga one way Rp. 160.000,00. Saran saya kalau mau book langsung PP saja, karena kalau book dari Bali lebih ribet. Dan payment dilunasi dimuka.

Seperti semua travel pada umumnya, tengah malam dari Surabaya menuju Bali akan berhenti di Situbondo untuk makan sekitar pukul 01.00 WIB, sedangkan dari Bali menuju Surabaya berhenti makan di Negara – Bali, sekitar pukul 22.00 WIB.

Day 1st :
Gang Poppies Lane II dari depan

Sampai di Bali saya minta diantar ke Poopies Lane II, Legian, (didepan gang ini ada monument Bom Bali – Ground Zero dan ke Pantai Kuta hanya jalan kaki +/- 10 menit), menginap di Losmen Arthawan. Tarif per malam Rp. 50.000. Memang fasilitas sekadarnya, bed (dari bale2), kamar mandi dalam (pakai shower, bersih), fan, breakfast (roti & telur dadar, buah pisang teh manis/kopi). Walaupun fasilitas fan disini tidak terasa panas, dan bila pintu dibuka juga tidak ada nyamuk.
Gang Poppies Lane II, lagi sepi, biasanya macet banget

After check in dan mandi, kami mencari makan yang murah. Akhirnya menemukan warung kecil di daerah Poppies Lane II, nasi pecel seharga Rp. 5.000. Porsi untuk ukuran saya pas, menu lengkap, apabila tidak mau pakai nasi bisa pakai lontong. Bila nasi kurang bisa minta tambah. Saran saya, setiap akan jalan-jalan belilah minum di samping losmen Arthawan, ada minimarket menjual snack ,minuman dan peralatan mandi.

Karena belum pernah ke Bali ala backpacker, dan tidak bisa menyetir mobil, jadi kami mencari jasa travel. Di daerah Poppies lane banyak yang menyewakan mobil, tarif Rp. 300.000 (sudah dengan driver).

Kami menemukan tour yang menurut kami pas dan murah (saat itu, karena belum jalan-jalan ke seluruh area Kuta), Yaitu Bali Happy Tour. Semua tour bisa ditawar, apalagi untuk turis domestic, setelah didiskon masih bisa ditawar. Kami mengambil Tour ke Tanjung Benoa, GWK (Garuda Wisnu Kencana), Ulu watu serta Dreamland, seharga Rp. 300.000/orang. Saran saya bila ingin permain water sport di Tanjung benoa, tiket permainan bisa langsung dibeli disini, karena harga jauh lebih murah selisih +/- Rp. 50.000 per permainan.

Tanjung Benoa
Karena tidak mau permainan basah, maka permainan yang diambil adalah paraselling. Tarif dari Bali Happy Rp. 75.000, tarif di Tanjung Benoa Rp. 125.000. Setelah tawar menawar dengan agen disana menjadi Rp. 100.000. Saat selesai main paraselling, kami ditawari oleh pekerja paraselling tambah main satu putaran Rp. 50.000, payment dilakukan tanpa sepengetahuan agen. Tawaran ini hanya untuk turis domestic saja.

Garuda Wisnu Kencana (GWK)
Tiket masuk GWK per orang Rp. 20.000 dan parkir mobil Rp. 5.000. Disini kami hanya keliling dan berfoto ria, banyak obyek foto yang bagus. Apabila berencana menghabiskan waktu terakhir di GWK, akan ada pertunjukan Kecak (Free) +/- jam 18.00 WITA.

Ulu Watu
Pintu masuk ke dalam Rp. 6.000/orang, dan bila memakai celana.rok pendek diharuskan memakai sarung.

Uluwatu merupakan bagian pulau Bali paling bawah, disini melihat sunset sangat indah. Hati hati dengan monyet-monyet yang ada disini, jangan membawa barang yang tidak diperlukan.

Pemandangan disini sangat bangus, dan banyak obyek foto berupa tebing tebing, pura. Setiap harinya disini ada pertunjukan tari Kecak, tarif untuk melihat tarian ini Rp. 50.000/orang , dan apabila memang berniat melihat tarian ini sesampainya di uluwatu langsung beli, kalau tidak tiket habis.

Nyang Nyang Hotel
Hotel ini berada diujung tebing, lokasi hanya +/- 10menit dari uluwatu. Melihat sunset dari sini juga bagus, selain tenang lokasinya mendukung, ada kolam renang pula.

Dreamland
Merupakan tempat surfing para peselancar, disini tidak ada apa-apa hanya ombak pantai ini bagus untuk berselancar.

Dinner
Kami tidak dinner di Jimbaran, tetapi di Jalan Blambangan. Dekat daerah Kuta, menu disini sangat terjangkau mulai Rp. 8.000 s/d Rp. 20.000. Ada nasi/bihun/mie goring tariff Rp. 8.000, untuk yang special Rp. 10.000. Disini juga disediakan menu seafood.

Day 2nd :


Karena belum mengelilingi kuta, jadi kami berjalan kaki mengelilingi kuta pada hari ke2. Bila ingin memaksimalkan waktu, bisa membeli paket tour. Kami jalan-jalan mencari klenteng di Bali, dan menemukannya +/- 25 menit dari tempat kami menginap. Setelah selesai bersembahyang dan menikmati klenteng, kami lanjut jalan dan membeli rujak di restoran untuk melepaskan lelah. Harga rujak seporsi Rp. 5.000 dan minum es telasih & lidah Buaya Rp. 6.000/gelas. Disekitar jalan ini juga banyak toko souvenir, karena letaknya tidak sedekat toko di jalan Legian, jadi barang ditawarkan bisa ditawar samapi 50 % dari harga dari penjual. Setelah itu kami ke Kuta Square, berbelanja di sana, dan pulang ke penginapan. Disepanjang jalan Legian banyak café dan penjual souvenir.
Siangnya kami makan di warung jalan Legian, agak masuk ke dalam, di area parkir. Menu disini, nasi/mie goring, nasi pecel, tempe penyet, soto. Harga Rp. 10.000/porsi. Setelah itu kami kembali ke penginapan mandi, dan kemudian kembali ke Pantai Kuta dan jalan2 disekitar pantai.

Day 3rd :
Pagi hari kami menyusuri sepanjang pantai Kuta. Saran saya bila ingin membeli barang atau oleh-oleh pagi adalah waktu yang paling tepat, saat toko-toko souvenir belum buka semua. Karena harga yang diberikan harga yang murah dan masih bisa ditawar.

Setelah itu kami mengambil tour by Bus ke Ubud melalui Panama Tour. Tarif bis one way Rp. 50.000, karena kami membeli PP ada diskon 5 %, tarif PP menjadi Rp. 80.000 per orang.

Sampai di Ubud kami menyewa motor, karena tidak sampai 1 hari, kami menawar dan mendapatkan harga Rp. 30.000 (tarif sewa motor/hari Rp. 50.000), bensin isi sendiri. Tidak perlu mengisi sampai 1 liter, karena jarak yang ditempuh tidak jauh.

Goa Gajah
Dari pemberhentian bus Panama, hanya +/- 15 menit baik motor menuju kesini. Disini merupakan vihara Budha kuno di Bali yang konon katanya sudah berdiri pada tahun 300/400 Masehi. Karena adanya bencana alam maka beberapa bangunan sudah tidak lagi berada di tempatnya. Karcis masuk Rp. 6.000/orang (dewasa), anak2 Rp. 3.000/orang, dan bila memakai celana/rok pendek diharuskan memakai sarung.

Monkey forest
Tempat monyet, menurut informasi travel agent Panama monyet disini lebih disiplin. Tiket masuk Rp. 15.000/orang. Kami tidak mengunjungi tempat ini.

Pura Ubud dan Kerajaan Bali

Ditempat ini merupakan pura yang paling sering dikunjungi wisatawan, selain pura tidak ada obyek wisata yang menarik. 200 meter dari tempat ini ada pasar tradisional yang mejual banyak souvenir, ditempat ini juga bisa ditawar. Disampingnya ada tempat kesenian tarian tradisional bali, banyak wisatawan asing yang suka datang dan melihat penduduk berlatih menari.

Setelah itu kami kembali ke penginapan untuk mandi dan beristirahat. Karena jam Check out adalah pukul 12.00 WITA sedangkan kami baru kembali ke penginapan pukul 17.00 WITA, maka saya sarankan untuk memperpanjang tarif sewa kamar untuk setengah hari.

End of day – back to Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar