Rabu, 14 Juli 2010

Gunung Kelud

GUNUNG KELUD
Sunday, July 11, 2010


Kaki masih pegel, mata ngantuk, tapi harus melek, dikantor soalnya. Kemarin turun 500 anak tangga, total PP +/- 1000 anak tangga. Alhasil, gempor dengan sukses.


Here the story :

Jam 8 pagi dijemput Bis dari penginapan di Kediri, ke Gunung Kelud, lama perjalanan +/- 2 jam sampai di kaki gunung. Berhubung bis ga bisa naik, kita oper mobil kecil (seperti mobil kelinci modelnya, maklumlah mobil wisata) untuk naik keatas.


Biaya tur ini Rp. 60.000, include didalamnya biaya mobil naik ke atas gunung PP dan makan siang.

Sebelum naik, mending ke toilet dulu (ga bayar), daripada pakai toilet yang diatas (tarif toilet Rp. 1.000), toilet yang dibawah lebih bersih, and ga pake aroma “ajaib”.


Oh ya, penginapan di Kediri beragam, dari tarif yang murah sampai yang mahal juga ada. Untuk hotel (bukan losmen) tarif mulai Rp. 85.000 (standard room) sampai Rp. 550.000 (standard room – Hotel Grand Surya – Gudang Garam) per malam, semua include breakfast. Tergantung hotel yang ditinggali, semakin murah tarif hotel, sarapan hanya roti n teh/kopi, tarif hotel Rp. 150.000 keatas sarapan buffe. Adapula hotel yang meyediakan free wifi.


Bagi yang mau beli oleh-oleh khas Kediri – TAHU – bisa beli di Jalan Dhoho. Di sepanjang jalan ini banyak toko yang menjual tahu. Mulai tahu yang masih mentah sampai tahu yang sudah dijadikan snack.


Back to perjalanan ke Kelud. Dari kaki gunung menuju ke atas gunung memerlukan waktu +/-30 menit, pemandangan dikiri kanan, hanya pepohonan (tidak banyak obyek foto), mendekati ke atas gunung baru ada obyek foto yang bagus.


Disalah satu jalan menuju keatas, menurut bapak supir, ada gaya gravitasi bumi yang kuat, jalan tanjakan, mesin mobil dimatikan, tapi mobil bisa jalan sendiri (jalan naik keatas, bukan mundur). Didemokan bapak supir waktu kembali ke kaki gunung.


Sampai di atas Gunung, tersedia flying fox, tarif Rp. 15.000, bagi yang tidak bisa flying fox bisa coba disini, karena rute pendek. Lebih panjang rute flying fox di GWK - Bali.


Digunung Kelud ada 2 obyek wisata yang bisa dilihat, kawah anak gunung Kelud n pemandian air belerang.


Untuk menuju ke kawah anak gunung Kelud, harus melewati terowongan. Terowongan ini guueelap puuooll, karena tidak ada penerangan sama sekali. Terowongan ini dibuat sebagai jalan tembus menuju kawah anak Gunung Kelud.


Ada beberapa spot yang bagus untuk obyek foto.

Diatas gunung, seperti tempat wisata dimana-mana, selalu ada tukang foto yang menawarkan foto, tarif Rp. 10.000 per lembar. Memang sih hasilnya lebih bagus dari kalau foto sendiri (kameranya lebih bagus kali), tapi kan sayang Rp. 10.000 bisa buat cetak 10 lembar.


Jangan mengira anak gunung Kelud seperti gunung pada umumnya yang ditumbuhi pepohonan. Disana sama sekali tidak ada tumbuhan (hitam semuanya – lebih hitam dari batu gunung, pasti banyak kandungan mineralnya).


Bagi yang ingin melihat kawah anak gunung kelud bisa naik keatas (tersedia 400 buah anak tangga untuk dinaiki, PP ya dikali 2 aja), tapi aku ga ikutan naik, soalnya kata temen temen yang dah naik ke atas, disana ga ada apa-apanya.


Ukuran anak tangga tidak seperti anak tangga pada umumnya. Disini anak tangga lebih tinggi, tapi ga sampe kayak Borobudur.


Setelah itu kembali ke meeting point awal untuk makan siang (menu nasi pecel plus cincau – boleh nambah kalau mau). Setelah berisitirahat, perjalanan dilanjutkan ke pemandian air belerang.


Berhubung lokasi ada dibawah, jadi kita harus menuruni anak tangga, jumlahnya +/- 500 buah. Biar jalan turun, tapi lumayan cape juga turunnya. Sampai dilokasi, lha koq tiba tiba hujan deras (untung aja bawa payung). Biar hujan, tetap aja kita berendem (kakinya aja), habis nanggung dah susah payah turun tangga.


Ada 2 kolam, air dingin dan air panas, bener bener panas buanget, pilih aja kolam yang menggabungkan ke dua air itu.

Warna air disana jernih, walaupun air yang turun dari atas berwarna coklat (seperti Lumpur), mungkin karena tempat yang dilalui Lumpur, jadi kesannya seperti air Lumpur. Anehnya batu kerikil disana tidak panas, meskipun airnya panas.

Berendam disini bisa untuk menghilangkan penyakit kulit dan mengurangi pegel pegel.


Karena hujan batal deh acara foto-foto disana.


Tips naik keatas (berhubung naik tangganya buuuanyyakkk):

  1. Jangan ngobrol – untuk hemat tenaga
  2. Jangan liat ke atas, karena kalo liat keatas terasa makin cape, koq ga nyampe nyampe.
  3. Kalo memungkinkan naiki setiap anak tangga satu (1) x pijakan saja. Jalan terus jangan berhenti, berhenti hanya kalo cape banget.


Peralatan yang wajib dibawa :

  1. Topi dan kacamata hitam (biar hawa sejuk, tapi panas).
  2. Jangan lupa pake sunblock, kalo ga mo item.
  3. Bawa payung, just in case (buat kalo panas ga ketulungan or hujan).
  4. Minyak angin, and tolak angin or apapun untuk menghalau masuk angin.
  5. Bawa baju ganti.
  6. Pakai sandal gunung, jangan pakai sepatu kets or sandal apalagi.
  7. Bawa senter.


Sore setelah hujan reda kita turun ke kaki gunung, setelah ganti baju kering, kira kira pukul 6 sore perjalanan dilanjutkan pulang ke Surabaya. Sampai di Surabaya jam 10 malam lebih disambut hujan deras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar