Rabu, 24 Oktober 2012

Perjalanan ke West Lake dan Xizha


Hangzhou dan Xizha, Kamis, 23 Agustus 2012

Setelah sarapan pagi mie instant Jam 7 pagi kita check out.
Sayang sekali waktu di Shanghai terlalu singkat, tidak bisa eksplor Nanjing East Rd and People’s Park.
Memang kita ga bikin itinerary yang heboh di Shanghai, karena tidak begitu banyak tempat yang bisa kita tuju selain temple and garden (yang juga kita kunjungi dikota lain). 

Seharusnya sih cukup, hanya saja kita kurang bisa memanage waktu.

Karena bawaan kita semakin lama semakin berat, jadi kita naik taxi menuju ke Shanghai Railway. 

Dari penginapan jalan kaki 2 menit sampai ke perempatan jalan raya. Pagi hari naik taxi dari sini cukup mudah. Sebenarnya bisa pesan dari hostel, tapi pihak hostel menganjurkan lebih cepat kalo naik taxi dari jalan raya, karena pagi hari cukup sulit order taxi.

Benar saja, berdiri ga sampe 10 menit sudah dapet taxi. Menuju ke railway CNY 18, tidak ada charge tambahan.

Masuk dalam stasiun scan baggage, dan langsung menuju ke lantai 2 (sudah belajar dari hari kemarin waktu naik kereta ke Suzhou).Oh ya, Lebih murah naik kereta dari Shanghai – Suzhou, daripada Hangzhou – Suzhou, selisih harganya hampir setengah kali lipat. 

Harga tiket one way Shanghai – Hangzhou CNY 93, kita naik train G7381. Masih kurang setengah jam lebih dari jam depart, kita sudah duduk di ruang tunggu.  Sudah banyak penumpang didalam ruang tunggu, entah mereka menginap didalam stasiun atau memang datang pagi. Soalnya ada penumpang yang tidur berselimut.

Begitu ada pengumuman kereta akan berangkat, kita langsung menuju ke peron. Saya lupa ada escalator atau tidak, karena saya pernah naik kereta 1 kali ada escalator tidak perlu naik/turun tangga. Entah itu di Shanghai atau di Hangzhou (mungkin di Hangzhou).

Tempat duduk kami ditengah, dan yang pasti kita ga kuat naikin bagasi keatas. Sepertinya letaknya lebih tinggi dari kabin pesawat. Jadi koper kita letakkan didepan kursi penumpang paling depan digerbong kita (didepannya ada space lebar), dengan posisi tidur (supaya koper ga bergeser). Kita duduk  di no 8. Disana sudah ada beberapa koper, entah koper penumpang yang duduk didepan or koper penumpang yang lain.
Saya memanfaatkan waktu untuk tidur. Saya selalu tidur bila ada kesempatan untuk tidur. Dimanapun dengan akomodasi apapun, simpan energy sebanyak mungkin. Terbangun 2 kali, dan akhirnya sampai di Hangzhou. Lama perjalanan dari Shanghai – Hangzhou 68 menit.

Keluar dari stasiun ini, menurut saya jauh dari modern, dibandingkan dengan Suzhou yang hanya kota kecil, lebih bagus stasiun Suzhou. Disini stasiunnya ramai, dan penuh lautan manusia, lebih parah daripada Shanghai. 

Hangzhou  Railway Station
893 Jiangcheng Road, Shangcheng District, Hangzhou
杭州市上城区江城路893

Tujuan pertama cari tempat menitipkan bagasi, karena hari ini kita stay di Xizha (kota air), out of town. Info yang saya dapat distasiun ini ada tempat penitipan bagasi. Tapi tidak jelas dimana lokasinya, dan jangan harap ada papan petunjuk. Kami berjalan menuju ke exit. Dan sebelum escalator exit (keatas), terlihat tempat penitipan bagasi bawah escalator.  Saya rasa pengelolanya perorangan pribadi bukan fasilitas dari stasiun. Tempatnya kurang lebih seperti tempat penitipan barang kalo ke mall, tapi mereka memiliki sebuah ruangan yang merupakan tempat penitipan bagasi.

Tempat ini tidak berAC, jadi jangan menitipkan barang yang memerlukan pendingin. Jangan bayangkan seperti penitipan bagasi di Airport, dibandingkan dengan KL Sentral saja ga ada apa apanya. Sistemnya manual (seperti kalo titip bagasi di Guest house).  Harga penitipan bagasi per hari CNY 10 (per koper), buka 24 jam. Nota dan no bagasi yang diberikan jangan hilang, kalo ga bagasi yang dititipkan ga bisa diambil. Tidak diminta data nama or no passport pemilik bagasi.

Setelah itu kami berjalan naik keatas, ada escalator dan tangga manual menuju keatas. Ternyata di sebelah kiri escalator exit ada tempat penitipan bagasi. Dan sepertinya banyak orang luar yang menitipkan bagasi disini, karena pake bahasa Inggris, sedangkan penitipan bagasi dibawah, pengelolanya sudah setegah baya, dan jangan harap bisa ngomong Inggris.

Sebetulnya lebih enak titip bagasi diatas, karena kita tidak naik kereta api lagi. Tapi sudah terlanjur. Selain itu tempat penitipan diatas kayaknya full banget, tempatnya seperti etalase dimini market, jadi kopernya sudah terlihat dari depan, dan dari depan tempatnya kecil sekali (ga tau kalo mungkin didalamnya gede).

Tujuan kita West Lake, jujugan tempat wisata di kota Hangzhou. Mau naik bis ga tau nomor berapa, dan tidak ada papan petunjuk sama sekali. Tidak ada petugas yang bisa ditanyai, mau tanya sama orang ga berani takut kalo diboongi. 

Kita jalan ke jalan raya karena disana banyak taxi. Taxi pertama, saya bilang kalau mau ke west lake, tapi malah ditanya mau bayar berapa. Lha koq?, kita langsung ngacir, biar dipanggil juga ogah. Mau naik taxi lain, nyegat taxi, ga ada yang mau berhenti. Ya udah kita kembali masuk ke stasiun naik taxi dari dalam stasiun. 

Kita males naik taxi dari dalam stasiun karena antri banget. Banyak sekali orang local or orang bule yang antri naik taxi. Antrinya menurut saya lebih parah dibandingkan antri taxi di Beijing Capital Airport (mungkin karena kita landingnya dini hari). Naik taxinya dari ruang bawah tanah tempat drop penumpang. Dan ada petugas yang mengatur penumpang yang naik taxi. Jadi ga ada tuh main serobot serobotan.

Padahal taxi yang drop penumpang maupun taxi yang masuk kedalam banyak, tapi antrian tetep panjang. Rata rata yang antri taxi orang yang lumayan, orang bisnis, mungkin sudah biasa antri taxi disini, karena ga ada yang terlihat mengeluh dengan panjangnya antrian. Lebar lorong antriannya cuma 2,5 meter, yang naik taxi, ada kali 250 lebih orang (ini bener, saya tidak melebih lebihkan), jadi kebayangkan antriannya. 
Penumpang kereta yang baru datang dan mau naik taxi berdatangan, banyak juga penumpang yang sudah naik taxi, tapi antrian ga abis abis.

Antri taxi kira kira 20 menit lebih. Begitu naik taxi, saya minta diturunkan di Hotel Hyatt – jalan Longxiang Road, tujuan Hangzhou Bus IC Card Service centre.

Hangzhou Bus IC Card Service centre
20 Longxiang Road (long xiao qiao)
 龙翔路20

Sudah saya beri map, dan alamat dalam bahasa mandarin, tetep aja supirnya bingung (dia ga tau Hyatt, dan saya tidak tau bahasa mandarinnya Hyattt apa, cape deh). Entah beda istilah atau Mbah Google ga akurat.  Saya lupa berapa ongkos naik taxi ke sini, perjalanan kesini kurang lebih 20 menitan.

Pengalaman saya selama backpacking ke Negara Negara di Asia, cuma di Cina aja yang infonya ga akurat. Padahal kalo dinegara lain, apa yang tertulis di Google yang itu kenyataannya. Disini, walaupun waktu searching saya sudah pake bahasa mandarin tetep aja ada yang miss. Makanya turis yang ga bisa bahasa mandarin jarang berpergian ke kota kecil di Cina, selain Beijing dan Shanghai.

Back to my trip…

Kenapa saya minta diturunkan disana. Karena saya berencana mengelilingi west lake naik sepeda. Dan untuk bisa sewa sepeda pake kartu yang namanya IC Card (beda dengan IC Card di Beijing).  Loket IC Card dekat dengan hotel Hyatt, dan disitu titik point ujung kanan dari west lake, dan dari sana tempat yang bisa saya susuri juga lebih banyak.

Akhirnya kita diturunkan di dekat hotel, ga tau apa nama hotel itu, yang pasti di jalan Longxiang Road. Perempatan jalan yang ada hotel dan terdekat dengan west lake.

Loket kios IC card banyak terdapat disekitar west lake. Loketnya kecil, cuma ada 1 petugas saja and kagak bisa ngomong Inggris (tepok jidat). Saya ga tau sudah berapa kali ngomong aigoo (mengeluh, dalam bahasa korea) selama trip saya di Cina, setiap hari pasti keluar kosa kata itu.

Cara dapetin IC Card, deposit CNY 300, dan dikasih nota, yang mencatat nama dan no passport. Data di passport harus sama, karena waktu refund kartu, deposit akan dikembalikan setelah dikurangi dengan biaya pemakaian, dan dicocokkan dengan data passport. Dan kartu IC Card bisa direfund diloket manapun. Oh ya loket hanya buka sampai jam 4 sore. Kalo yang di 20 Longxiang Road (long xiao qiao) - 龙翔路20 buka dari jam 06.00 – 20.00 (ini info dari internet, keakuratannya saya tidak tau).

IC Card bisa dipake buat sewa sepeda, naik bis, naik taxi.

Tips sewa sepeda, sebelum benar benar sreg dengan sepeda yang dipilih jangan tap kartu IC Card. Karena kalo tidak cocok, pertama sepeda harus dikembalikan dulu, kartu ditap (info kalo sepeda sudah dikembalikan), baru bisa pilih sepeda baru.
Cari tempat lowong untuk bisa balikin sepeda sulit.
Lihat jok tempat duduk, cek rem, dan yang penting perhatikan bannya. Rata rata ban disana kempes. Jalan disepanjang danau naik turun.

Sebenarnya saya mau menuju ke duan qiao (jembatan patah), jembatan ini sangat popular karena serial Siluman Ular Putih (pertemuan suxian dan bai sucen). Tapi saat saya bertanya arah ke petugas, petugas memberikan arah yang salah. Pelajaran : Jangan percaya dengan orang local, lebih baik bawa peta.

Ternyata arah kita menuju ke ories singing willow, taman pohon willow. Sebelum sampai disana kita stop disetiap tempat yang ada tempat parkir sepeda. Cara parkir sepeda, boleh dipinggir jalan yang memungkin untuk parkir, atau ditempat yang sudah disediakan. Jangan lupa gembok sepeda, dan setiap sepeda ada serial numbernya, jadi jangan khawatir sepedanya tertukar atau diambil orang lain. Yang pasti sepeda di Hangzhou dibandingkan dengan yang saya naik di Beijing, kalah jauh. Yang di Beijing sepeda baru, plastiknya masih belum dibuka sama ownernya, yang disini, sepeda baru or lama ga ngaruh, yang penting ban ga kempes.

Mula mula di pinggir danau, ga tau apa nama tempat itu, yang pasti ada lambang UNESCO. So berhenti snap picture, and jalan kaki keliling danau. Baru jalan 5 menit, diujung kanan danau tiba tiba ada pertunjukkan air dipinggir danau. Ga tau kalo malem pake sinar laser or ga. Yang pasti permainan airnya lama and keren. Waktu ada pertunjukkan air, ada 1 perahu melintas, seandainya waktu itu lagi naik perahu, wow…. membayangkan betapa bagusnya melihat pertunjukkan air dengan jarak yang super duper dekat.

Kita tidak berlama lama disana karena masih banyak tempat yang harus dituju, dan waktu yang kita punya cuma sampe jam 3 sore. So lanjut naik sepeda, sampai kelihatan ada temple, kita parkir dan mampir. Seperti temple ini untuk salah satu pejabat, tapi ga tau siapa. Tempatnya juga dipinggir danau. Terus terang menurut saya lebih bagus keliling danau jalan kaki daripada naik sepeda. Karena kalo jalan kaki kita bisa keliling dari dalam, sedangkan sepeda dilarang masuk didalam, jadi kita keliling dari jalan raya. 

Kalau tempat yang dituju jauh, tinggal tanya informasi di loket, (di setiap spot pasti ada loket information), naik bis nomor berapa, it’s easy. Masuk kedalam temple itu tidak bayar, foto foto bentar trus cabut lagi. Ga enak kan. Lebih enakan jalan kaki keliling danau. 

Dari jalan raya tidak ada pemandangan yang bagus, cuma jalan aja. Banyak juga sih turis or orang local yang naik sepeda disini. Tapi saya tidak rekomendasi, walaupun satu hari saya bisa kembali lagi kesini, saya tidak akan naik sepeda.

Lanjut perjalanan, permukaan jalan sedikit menanjak, ban rada kempes, jadi goesnya juga lumayan.  Goes sampai  kita kelihatan ories singing willow, kita masuk kedalam. Tamannya bagus banyak pohon willow. Dan yang saya sukai pohon willownya berjuntai juntai, like it.

Tidak eksplore sampai kedalam, karena cuma pohon willow saja, nothing else, jadi kita jalan 20 menitan, trus kembali lagi ke jalan, lanjut ke stop selanjutnya. Lei feng ta, pagoda tempat bai sucen dikurung. Kalau mau kembali menuju ke Duan qiao naik bis sudah ga keburu, selain jalannya macet banget, waktu juga ga memungkinkan.

Sebelum sampai Leifeng ta, kami mampir ke toilet, tapi bukan toilet umum dijalan, melainkan bangunan toilet umum. Toiletnya “wow” luar biasa pesingnya. Apalagi toilet di pinggir jalan yah yang model toiletnya kayak container, ga kebayang deh.

Sampai Leifeng ta mulai gerimis. Kita bergegas masuk, beli tiket CNY 40. Masuk kedalam pagoda ada 2 cara, naik tangga manual – yang tingginya ampun dah. Atau naik escalator berjalan, of course kita naik escalator.

Ternyata Leifeng ta yang saya lihat gambarnya di internet dengan yang ada sekarang beda. Leifeng ta yang asli cuma puing puing reruntuhan, jadi cuma liat batu doang – oalah….. Dan dipinggir setiap lantai ada computer yang menjelaskan sejarah pagoda ini. 

Kami naik kelantai 2, pemandangan sama dengan lantai 1. Naik lagi ke lantai 3, ga ada apa apanya, kalau mau naik sampai ke lantai paling atas, saya lupa mungkin lantai 5, disediakan lift tabung. Kebetulan kita berbarengan dengan turis dari Tibet, nyonya nyonya kaya, tapi kelakuan naik lift yah sama aja, berebutan *garuk garuk deh, selama disini ga ada enjoy enjoynya*.

Karena habis hujan, jadi berkabut, so pemandangannya ga keliatan *cape deh*. Walaupun dapet spot tempat yang keren and bagus tetep aja background putih alias kabut. Disini ketemu sama rombongan turis anak sekolahan dari Japan, - alamak study tour aja ke Cina, jauh amat - . Dulu pas sekolah study tour paling jauh, paling nyebrang pulau ke Bali, selebihnya cuma dipulau Jawa *nasib*.

Sudah jam 2 siang perut sudah keroncongan, and ga ada tempat yang bisa disinggahi buat makan, jadi jajan jagung rebus diwarung depan pagoda CNY 5 (mahal ya). Setelah itu kita balikin sepeda, dan refund IC Card, biaya sewa sepedanya cuma CNY 3, murah, tapi ga worth, tau gitu kita naik bis aja *nyesel.com*.

Nih sekedar informasi tempat keren yang bisa dikunjungi di West lake :
Duanqiao, Autumn Moon over calm lake (tempat yang satu ini keren), Yue Fei Temple (Jendral ternama, dan katanya masih ada jasad aslinya disana), Lingyin temple, Botanical garden + Twin peaks piercing the cloud, Viewing fish at Flower pound, Yue wang Temple, Liu He pagoda, Lei feng pagoda, Orioles singing in the willows.
Dan kita cuma bisa visit Lei feng pagoda, Orioles singing in the willows aja.

Tapi kayaknya kalo mau kesini ikut tur khusus west lake, or sediakan waktu full day buat keliling danau atau keliling west lake naik kereta.

Next destination : stasiun bis, mau naik bis ke wuzhen. Nari taxi dari sini sulitnya bukan main, selain jalan macet, kebanyakan taxi sudah ada penumpang. Sambil jalan tanya ke loket informasi yang menyarankan untuk naik dari jalan yang lain, karena tidak boleh stop disepanjang jalan, ada kamera CCTV jalannya. Baru pertama kali saya lihat begitu banyaknya kamera CCTV jalan, and splashing setiap beberapa detik *keren*.

Akhirnya setelah jalan 20 menitan kita dapet taxi, minta dianterin ke Hangzhou East Bus Station, karena info hasil googling yang menyesatkan. Seharusnya minta diantar ke Hangzhou Jiu Bao Station sudah cukup.
Info dari google bahwa bis dari Hangzhou Jiu Bao Station ke wuzhen sudah tidak ada , jadi kudu naik bis dari Hangzhou East Bus Station (seperti nya hampir luar kota), jauh banget. Perjalanan naik taxi ke sini 40 menit-an, CNY 74.

Oh ya, sekilas info naik taxi jam 3 sore disini sulit. Karena jam 3 sore, jam pergantian shift sopir taxi.
Info tarif taxi di Hangzhou :

day time
Flang fall (3km)
  10.00
After 3  - 10km
   2.00
> 10 km
   3.00
Fuel surchage
   1.00

Hangzhou East Bus Station
71 Genshan West Rd
杭州长途汽车东站
良山西路71

Hangzhou Jiu Bao Station
杭州客运中心
Hangzhou Central Coach Bus Station
No.3339, East Desheng Road, Jianggan District, Hangzhou
九堡镇德胜东路3339

Turun dari taxi bingung, karena sudah lama ga ke stasiun bis, terakhir ke stasiun bis Purbaya – Surabaya tahun 1989 an. Jadi lumayan tolah toleh disini. Kita ikut orang orang jalan masuk kedalam gedung. Yang ternyata beli tiket bisnya antri. And tiket bis boleh beli untuk trip lain hari.

Kalo bingung ada papan billboard yang luar biasa besar, menunjukkan skedul bis.
Tujuan kita 烏鎮 (wu zhen) - www.Wuzhen.com.cn -. Tinggal bilang tujuan ke petugas, trus akan dikasih tau harga, kita pasrah aja dikasih jam berapapun juga boleh (ga tau skedul bis sebelumnya), hanya ada info kalo frekwensi keberangkatan bis setiap jam ada. Kita dapat tiket jam 4 sore. Ditiket sudah tertera no duduk didalam bis, nomor gate bis. Harga tiket CNY 30. Ini cara paling murah dan tercepat ke烏鎮, kalo naik train ke kota Jiaxing, sampai distasiun, masih harus naik  bis lagi 1 jam-an.

Info tentang 烏鎮 : http://www.wuzhen.com.cn/jqjs/jqjs_yldt_2.htm

Setelah itu kita naik ketas, ke ruang tunggu bis (ini juga ikutan orang orang). Ruang tunggunya lumayan, bersih, saya ke toilet dulu sebelum berangkat, lama perjalanan kurang lebih 1 jam. Seperti biasa saya tertidur, jadi tidak tau bagaimana pemandangan menuju ke tempat ini, ditaxi tadi saya juga tidur.

Bus delay 10 menitan, akibat ga tau kemana supir bisnya hehehe…. Disini naik bisnya dari gate, jadi ada petugas (petugasnya cakep euy… tapi ga berani ta foto) yang minta karcis, trus dilubangi (mirip kayak kondektur kereta api), baru kita boleh lewat gate naik ke bis. Jadi ga rebutan.
Para penumpang rata rata turis juga, ada rombongan dan Hongkong , dan turis local lainnya. Semuanya self travelling.

Ada 2 tempat kota air yang bisa dituju disini : Dongzha (lebih dulu dibuka) dan xizha (lebih besar dan bagus dikunjungi waktu malam hari, apalagi kalo tinggal didalamnya).

Sampai di kota 烏鎮, sudah terlihat perbedaannya. Jalan lenggang, kota ini sepi, benar benar kota kecil.  Dari stasiun bis, kita bingung mau naik bis no K350 ke xizha, tapi ga keliatan tempat bus stopnya. And kita ga berani stop disana selain banyak orang yang menawarkan jasa mengantarkan ke tempat tujuan, juga suasana sepi. And saya tidak punya informasi apa apa tentang tarif angkutan menuju ke xizha, jadi kita cuma jalan saja.

Sampai ada becak yang sopirnya cewek, menawarkan jasa, tarif yang dipatok juga mahal dibandingkan bapak bapak sebelumnya , tapi kita takut sih, jadi naik yang pengendaranya cewek. Harga becak CNY 25, becaknya pake motor, tapi kita duduknya dibelakang sopir. 

Sopir sama sekali tidak percaya kalo kita orang asing, dia berkali kali melihat kita dan menawarkan penginapan serta rumah makan. Walaupun saya sudah bilang kalo kita sudah book di xizha, tetep aja ditawarin, dengan berdalih kalo penginapan di xizha lebih mahal dibanding Dongzha. Memang sih lebih mahal, tapi lebih worth  dan lebih bagus. 

Kami diturunkan di gate depan (tempat parkir mobil, yang luas banget), untuk masuk kedalam harus jalan kaki. Ini juga ikut orang lain, soalnya ga ada petunjuk arah. Dari gate depan jalan kaki sampai mentok, trus belok kiri sudah terlihat gedung reseptionistnya. Keren…

Karena sudah book kita langsung ke meja receptionist, dan diberi map menuju ke penginapan, saya juga minta petunjuk tempat yang bagus untuk dikunjungi malam hari di dalam. Bayar penginapan CNY 340, deposit key CNY 500, plus beli tiket masuk ke Xizha dan Dongzha CNY 150.

Setelah itu ke dermaga menunggu perahu kayu untuk mengatar kita masuk kedalam. Tukang perahunya dayung pake tangan, benar benar tradisional, suasana sunyi, pemandangannya cantik.
Tempat yang satu ini bener bener rekomen deh. Don’t  forget to visit it. Ini juga rekomen dari salah satu teman yang sudah pernah berkunjung ke sana. 

Naik perahu tidak sampai 10 menit sudah sampai di tujuan.
Liat ice cream cone, jadi pengen walaupun rada batuk, saya tetep beli ice cream, abis pengen. Tapi makan es disini ga bikin batuk, malahan batuk saya hilang. Harga es CNY 10.

Muter muter cari penginapan, tempat ini crowded banyak anak sekolahan yang datang berkunjung dengan teman teman. Banyak jembatan batu dan jembatan kayu disini. Akhirnya sampai juga diguesthouse kita. Pemiliknya ramah, dan interiornya seperti hotel bintang 5. Guesthouse ini sangat rekomendasi, saya book dari www.ctrip.com.

Waktu book minta kamar dengan twin bed, harga promo CNY 340 (no river view), book berhasil. Sejam kemudian dapat international call dari ctrip yang mengabarkan kalo room yang saya book sudah habis, ditawarkan room dengan double bed, tapi harga sama. Keren deh, seumur umur book, baru kali ini ada yang kayak gini, biasanya paling replay by email aja.

But you know what, kita dapat room dengan river view, dan juga guesthouse kita paling depan no 1A, hahahaha, jadi ga usah jalan jauh jauh. Receptionis depan juga bilang, wah beruntung sekali dapat room didepan.

Langsung taruh bagasi, cuma bawa kamera dan duit buat jalan jalan keliling xizha. Tempat ini keren banget, sayang kamera saya cuma kamera poket bukan kamera SLR, rata rata yang kesini pada bawa kamera SLR, bahkan ada yang bawa tripod…ckckckck…niat banget. Tapi memang viewnya keren, dan tidak banyak tempat yang bisa menawarkan pemandangan malam seperti ditempat ini.

Didalam ada juga tempat berjualan souvernir, tapi kita tidak mampir, karena tidak tertarik untuk beli. Jalan jalan sampai perut keroncongan, mampir ke salah satu depot. Rumah makan disini laku, dan banyak yang habis. 

Sebelumnya tanya dulu dimenunya menyediakan nasi ga, soalnya ada depot yang cuma jualan mie.
Akhirnya kita dapat rumah makan, dan harus naik ke lantai 2, soalnya lantai 1 sudah full. Dan saya cuma bisa makan bubur saja, soalnya ga ada menu vegenya. But it’s ok, saya bawa lauk. Makan malam saya CNY 10.
Sehabis makan jalan sampai no 60 (no Guest house), lalu kita kembali. Info yang saya dapatkan hasil google, kalo malam lampu dimatikan, ga tau jam berapanya. Tempat ini bagus sekali, seperti tempat histori. Info dari internet kalo kota ini merupakan perkampungan kuno asli jaman dahulu, dan setelah dipermak oleh pemerintah Cina jadi keren.

Tempat tempat yang bisa dikunjungi di Xizha :
Former Residence of Mao Dun, Xiuzhen Guan (Temple), Xiuzhen Guan Stage, Roofed Corridor, Local Housing, Aged Ginkgo Tree, Pagoda.

Rabu, 17 Oktober 2012

Perjalanan Ke Suzhou & People's Park - Shanghai


Suzhou & Shanghai, Rabu, 22 Agustus 2012

Kata orang jangan lupa mampir ke Suzhou bila berkunjung ke negri tirai bambu. Jadi saya mampir ke kota Suzhou, yang konon katanya kota tercantik di Cina (tidak menginap), karena disini kota kecil dan pada malam hari tidak ada yang bisa dilihat.

So saya naik subway menuju ke Shanghai Railway station CNY 2. Di kota Shanghai ada 3 stasiun Railway, jadi hati hati jangan sampai salah stasiun.

Saya lupa exit dari pintu berapa, yang pasti tidak sulit mencapai railway stasiun. Dari pintu masuk gedung, langsung scan baggage.
Shanghai railway besar sekali, masuk kedalam terlihat 2 billboard besar di samping kiri dan kanan tangga dan eskalator, mengumumkan skedul dan ruang tunggu kereta.

Jadi kebayang gedenya stasiun di Beijing Railway and penuh sesaknya orang, yang pasti lebih besar dibandingkan Shanghai Railway.
Naik kereta di Shanghai, memang penumpanganya padat tapi tidak seperti di Beijing (mungkin ibu kota, jadi aksesnya lebih banyak).

Kami naik kereta jam 07.00 – G7002 (fast train), perjalanan hanya 25 menit harga tiket (PP) CNY 80. Ini contoh tiket dan cara melihat informasi di tiket KA, nomor gerbong dan nomor kursi.

Didalam stasiun ada beberapa ruang tunggu, yang luar biasa besarnya, bisa menampung 1000 orang per ruangnya. Banyak wanita setengah baya yang menjual peta tempat tujuan, dan ada yang menjual tur wisata.

Sebelum menuju ke ruang tunggu, kami mampir ke salah satu toko retail beli air minum dan roti. Kereta board on time, 15 menit sebelum kereta board akan ada pengumuman, bila tidak bisa bahasa mandarin lihat saja papan pengumuman di gate.

Sebelum masuk ke peron, tiket dimasukkan ke mesin (seperti naik kereta di Taichung - Taiwan), jangan lupa ambil kembali tiket. Lalu turun tangga (no elevator) menunggu kereta datang.

Keretanya bersih, terang, nyaman, lapang, luas, seperti kereta super cepat yang saya naiki di Taiwan. Diatas tempat duduk penumpang (sebelah jendela) ada tempat untuk menaruh bawaan (mirip di MRT Singapura, di MRT Beijing tidak ada tempat taruh tas diatas kursi penumpang). Suara kereta juga halus, jalan kereta juga mulus, jadi rekomendasi naik kereta di China.

Didalam kereta saya sempat tertidur sampai terdengar pengumuman bahwa kereta akan sampai di Suzhou, saya terbangun. Turun kereta tidak perlu terburu buru, karena tidak semua penumpang turun.

Stasiun Kereta api Suzhou tidaklah besar. Tiket kereta kembali dimasukkan ke dalam mesin. Disini saya jalan terus aja (tiket tidak saya ambil, abis lama nunggunya), seharusnya tiket harus diambil. Kalau kalau ada pemeriksaan karcis, tujuannya supaya tidak ada penumpang gelap.
Kalau tidak bisa menunjukkan karcis, akan didenda.

Sampai disini cuaca sejuk, gerimis, dan info dari prakiraan cuaca hari ini di Suzhou hujan. Teman saya mampir ke toilet sebentar, dan saya dihampiri oleh agen tur lokal. Sebenarnya saya sudah punya itinerary, dan alamat detail disetiap tujuan, akan tetapi detailnya tertinggal di hostel.

Disini saya kurang pede pergi tanpa alamat detail, karena berbekal data lengkap plus peta saja orang lokal kurang mengerti apa lagi kalo ga ada bekalnya. Sedangkan Suzhou kota kecil, jadi saya menerima tawaran untuk mengikuti tur (yang akhirnya saya sesali). Info dari pihak tur bahwa Suzhou tidak pernah hujan lebat, kalaupun hujan lebat hanya sebentar saja.
Nota Agen Tur di Suzhou

Dengan harga CNY 135, saya mengikuti tur, yang rutenya ke :
  1. Lion Garden
  2. North Temple
  3. Naik perahu mengelilingi kota Suzhou
  4. Hansan Temple
  5. Tiger Hill
  6. Ada mampir ke toko kain sutra dan pabrik Giok
Dengan biaya segitu menurut saya murah, lagian juga ga perlu cape cape kan, naik turun bis or nyegat taxi and ga usah mikir. Memang sih saya lebih prefer Humble Administrator Garden (taman terbesar di Suzhou, no 1), tapi saya pikir mungkin sama saja. Yang menurut teman saya ga mungkin ada tur yang semurah itu, mana ada tur yang mau rugi, tapi saya berfikir mungkin biaya diSuzhou murah, jadi itu mungkin.
Semua biaya sudah all in, yang harus bayar cuma makan siang saja.

Rute itinerary saya : Tiger Hill, Humble Administration Garden, Guanqian St, Panmen gate, Hansan Temple. Jadi saya cuma skip Panmen gate saja (soalnya diakhir tur saya minta diantar ke Guanqian St). Yang menurut turis bule, ga begitu worthed pergi kesana, hanya benteng tua dan kuno. So saya ambil tur itu, dengan pertimbangan hujan dan tidak punya detail alamat tempat tujuan, karena saya berencana keliling Suzhou naik taxi, disini taxi  murah).

Dirombongan tur ada 2 orang dari Taiwan (bapak and anak co). Saya kira turnya sama seperti di Beijing, so saya anggap privat tur.

Tujuan pertama :
Lion Grove Garden
子林
Alamat : 23 Yuanlin Road
Jam buka : 07.00 - 17.30
Harga Tiket : CNY 30

Kalau mau pergi sendiri ke sini dari Railway station naik touris bus line 1.

Berikut skedul touris bus di Suzhou (in English) :
1:火站、留园、虎丘、子林、拙政园、州博物、北塔寺、人民路、前街
Tourist Line 1
Taoist Temple, Suzhou Embroidery Factory, North Temple Pagoda, Silk Museum, Railway Station
The bus commutes between Huqiu Scenic Area and Suzhou Train Station from 5:15am to 9pm if starting at the Huqiu Scenic Area or from 5:30am to 9:40pm if starting at Suzhou Train Station. Major attractions along the route are in northern Old Town, including Liuyuan Garden, Shizilin Garden, Zhuozhengyuan Garden, Suzhou Museum and Beita Temple. They also stop in Renming Road and Guanqian Road, two of Suzhou's busiest streets for shopping. The buses’ interval is 10-15 minutes.

2:虎丘、子林、拙政园、州博物盘门景区、网园、十全街、唐寅园
Tourist Line 2
This route runs in south-north direction across the Old Town from 5:45am to 6:45pm if buses start from Huqiu Scenic Area or from 6am to 7:45pm if buses start from West Jiefang Road. Major attractions along the route are Shizilin Garden, Zhuozhengyuan Garden, Suzhou Museum, Wangshiyuan Garden, Panmen Scenic Area and the former residence of the famous poet Tang Yin in Ming Dynasty (1368-1644). Visitor can also take the bus to Shiquan Street, where there are some good silk shops and bars. This is the only one of the five tourist lines that doesn’t pass by Suzhou Train Station. The buses’ interval is 9-12 minutes.


3:火站、园水上世界、迪糖果园、欢乐世界
Tourist Line 3
The bus mainly links Suzhou Train Station and Suzhou Amusement Park in Suzhou New District. It runs from 5:05am to 8:45pm if starting from Jinshan Road near the park or from 5:55am to 9:35pm if starting from Suzhou Train Station. The buses’ interval is 10-15 minutes.


4:火站、平丝绸博物)、北寺塔、木
Tourist Line 4
This route runs from Suzhou Train Station in the north of the Old Town down to reach the South Ring Expressway and then extends westward to reach Mudu Old Village, a famous tourism village of Suzhou. Buses set out from the train station every 6-10 minutes and operate from 5am to 21:10pm, passing by downtown attractions like Silk Museum (at Pingmen Stop), Beisi Pagoda, Yiyuan Garden, Canglang Pavillion and the former residence of the famous poet Tang Yin.


5:火站、拙政园、盘门景区、校区
Tourist Line 5
This is a circular line covering most part of the Old Town. These buses operate from 6am to 10:15pm at 9 or 12 minutes intervals, taking visitors to Suzhou Train Station, Shizilin Garden, Zhuozhengyuan Garden, Suzhou Museum and Panmen Scenic Area.

Saya lupa alamat webnya, soalnya waktu itu mau diprint jadi tidak mencatat alamat web. Pengalaman saya selama di China saya lebih percaya informasi dalam bahasa mandarin dibandingkan yang berbahasa Inggris, hal ini terbukti dalam trip say ke Hangzhou. I’ll tell you later.

Oh ya, bus stop disini keren lho, tidak seperti bus stop di kota kota yang lain. Karena atap bangunan bus stopnya bergaya Cina.

Sampai ditempat ini sudah pukul 10.30, kami diikutkan rombongan tur lain (mendengarkan penjelasan), kalo ga mau denger juga boleh jalan aja sendiri. Intinya taman itu milik seorang pejabat pemerintahan Cina jaman dulu.

Tamannya tidak begitu besar 45 menit saja sudah cukup mengitari seluruhnya. Ada batu karang yang mirip kepala Singa, makanya dinamai Lion Grove garden, ada gazebo, jembatan dan kolam didalamnya. Tapi airnya super duper keruh. Saya merasa disini 1.5 jam buang buang waktu percuma.

Disini pada orang, banyak rombongan tur disini, saya berjumpa dengan 1 rombongan tur dari jakarta.

Disini hujan germis halus sekali, jadi kita pakai topi biar ga sakit.
Lama tur disini sampai jam 11. Jam 11 kami dijemput pihak tur, yang ternyata lain orangnya, naik bis, yang sudah ada orang lain didalamnya. Ternyata ini  rombongan tur kita di Suzhou. Jadi mereka mengumpulkan orang orang di stasiun kereta, mendrop di tempat dekat dengan stasiun sambil mengumpulkan peserta tur. Setelah rombongan mencapai 1 bis, baru tur yang sebenarnya jalan. O….alah, jadi bukan private tur L.

Rata rata peserta tur orang Cina local or Taiwan, masih berbau bau Cina, yang peserta dari Negara jauh cuma kita, orang orang ga percaya kalo kita bilang dari Indonesia. Saya tidak mau spelling Yin Ni (baca : In Ni), karena mereka cenderung meremehkan negara Indonesia, jadi selalu saya menyebutkan lengkap Indonesia.

Tujuan selanjutnya :
North Temple Pagoda (Beisi Ta)
北寺塔
Alamat: 1918 Renmin Lu
Jam buka : 07.45-17.30.
Harga Tiket : CNY 25

Temple ini kuno banget, terletak ditengah kota Suzhou. Harusnya tidak perlu ikut tur, tapi jalan jalan sendiri aja, karena pemandu tur kesannya buru buru. Kalau jalan sendiri kesini lebih bagus, karena didalam teduh, tenang, dan masih ada biksu yang tinggal didalamnya.

Sebetulanya ada kisah disetiap temple didalamnya, didalamnya ada mini temple yang menyembahyangi Budha, Dewi Kwan Im dan para Arahat, tapi saya sudah lupa storynya, maklum sudah hampir 2 bulan hehehehe...

Pagodanya hanya boleh dinaiki sampai lantai 3, tidak boleh sampai keatas, karena takutnya tidak kuat dan runtuh. Tapi peserta tur rombongan kami cuek bebek, pada naik sampai ke puncak pagoda (kecuali yang tua ga naik keatas). Kalo kita sih ga, cuma sampai lantai 2 sudah turun. Soalnya nothing to see, hanya kayu kayu, ada patung para Budha dan Arahat, dan pemandangan kota Suzhou dari atas pagoda juga tidak terlalu bagus. Penataan kotanya tidak rapi.

Disini dilarang foto sembarangan karena ada beberapa daerah yang tidak boleh difoto, menurut info pemandu tur bisa sial kalau tetep maksa foto. Jadi ga banyak foto ditempat ini.

Tempat ini bagus, rekomen untuk sekedar jalan santai menikmati udara sejuk kota Suzhou. Saya beli Feng Ling, gantungan angin yang bisa berdenting kalo ada angin bertiup, harga CNY 12, kalo di Indo Feng ling bisa sampai Rp. 30.000 – Rp. 40.000.

Selanjutnya kami diturunkan ke tempat makan siang. Makan siang bayar sendiri sendiri. Kami hanya pesan 1 porsi menu, karena  porsinya luar biasa besar. Untuk kita cukup buat ber dua, tapi untuk orang lokal mungkin ga cukup.

Kami hanya diberi waktu sampai jam 1 siang untuk makan, jadi maksinya terkesan buru buru (nguber waktu) , masih ada tujuan lain yang harus dituju. Tapi ternyata kita masih harus nunggu setengah jam, karena bisnya belum datang, ga tau bisnya kemana, rasanya ganti bis deh. Kayaknya ini joinan tur di kota Suzhou.

Perjalanan dilanjutkan ke pabrik sutra. Pengalaman ikut tur di kota Zhuhai (Cina Selatan), saya ogah masuk, karena intinya disuruh beli sutra. Jadi begitu turun dari bis, kita masuk ke dalam, ke toilet, trus keluar paling belakang, yang mana rombongan tur kita sudah jalan masuk kedalam.
Karena pihak tur tau kita dari Indonesia dan bahasa mandarin pas pasan, jadi kita boleh ga ikutan denger, sedangkan peserta tur yang lain dipaksa untuk denger presentasinya.

Yah intinya ditunjukkan ulat sutra, bagaimana cara mengambil sutranya, cara memintal menjadi kain gitu, trus didalam ada galeri kain sutra dan baju baju yang terbuat dari sutra.

Kami nyelonong aja jalan cari exit door, yang ternyata turis dari Taiwan juga sama kayak kita ogah dengerin. Alhasil kita semua pada ditempat parkiran, tapi ga dibolehin naik ke dalam bis. Lumayan juga kesini buang waktu 1 jam.

Setelah itu kita diantar naik perahu keliling kota Suzhou.
Air sungai disini keruh, coklat, tapi perumahan dipinggi sungai sudah modern, pake AC juga, padahal disini sudah sejuk.
Ada juga rumah kumuh disini, yang yah, mirip seperti perumahan kumuh di kali Ciliwung, Jakarta (sok tau, padahal lom pernah kesana), tapi yang pasti lebih layak huni dibandingkan Jakarta.

Pemandangan bagus, mungkin lebih bagus lagi kalo ngerti penjelasan dari pemandu wisata. Katanya disini pernah dipakai untuk syuting film drama cina “ Kabut Cinta”, pernah dengar kan, drama fenomenal Cina tahun 2001.

Kira kira 30-45 menit naik perahu, setelah itu dilanjutkan menuju ke Hansan temple.
Kata orang mengunjungi kota Suzhou belum mengunjungi Suzhou kalo belum ke Hansan Temple dan Tiger Hill.

Next destination :
Hansan temple
寒山寺
Alamat : No.24 Hanshansi Lane
Jam buka : 07.00 - 18.00
Harga tiket  : CNY 20.

Dibelakang temple ini ada Maple bridge, jembatan paling terkenal di kota Suzhou.
Ternyata kami tidak masuk kedalam temple. Cuma lewat doang, mo foto aja, dah ditereakin sama pemandu wisata. Kita sih sopan aja maklum orang luar, ini salah satu kenapa saya sebel kalo ikut tur ga bisa jalan sesuka hati. Ya udah skip dulu, asumsi kita balik dengan rute yang sama, jadi bisa fotokan nantinya.

Kami diarahkan berjalan kesamping temple, walk till the end of the street. Disamping kiri kanan hanya tembok dan rumah penduduk yang masih kuno, ada beberapa yang berjualan merchandise.

Sampai diujung kami belok kiri melewati rumah seorang penduduk, ga tau free or ga, berhubung ikut tur jadi kita jalan aja. Ternyata disamping rumah penduduk itu ada gang kecil dan banyak orang yang berjualan disana.

And di belakang rumah orang itu adalah jembatan Maple (楓橋夜泊)) yang tersohor. Dijelaskan sih sama tur guide kesohorannya, tapi saya ga dengerkan, karena tahun lalu saya udah kapok kapok belajar sejarah Cina klasik, jadi udah enek, males dengernya. Kesohoran Kota suzhou  di jelaskan melalui puisi oleh sastrawan Zhang Ji, ada patungnya dipinggir jembatan, orang orang pada berebut foto disana.

Tempat ini bagus, kuno, perahu kuno, bangunan kuno, ada sungai. Kami mengunjugi rumah seseorang saya ga tau siapa orang itu, yang pasti dirumah itu banyak tulisan kaligrafi Cina, jadi kalo mau dituliskan nama in China dengan mao bi (kuas) bisa, of course ada biayanya, tapi saya ga tau berapa.

Setelah itu free time sampai jam 15.45. Disini saya menyadari keanehan penduduk Cina. Anak kecil penduduk lokal bagian jahitan belakang celananya dibuka dibagian pantat. Jadi disini anak kecil tidak ada yang pake pampers.
Kata teman saya, sejak di Beijing dia sudah melihat pemandangan seperti itu. Tapi saya baru lihat disini.

Tempat yang sangat rekomendasi untuk rileks, bagus TOP BGT.
Jam 15.45 kami naik perahu menuju kedaratan, jadi tidak jalan kembali melewati Hanshan temple, ga sempet foto deh disana.

Next destination, kami kira menuju ke Tiger Hill, ternyata menuju ke pabrik goik. Disini para peserta tur sudah banyak yang ngomel, termasuk kita. Dan saya sudah menyadari tidak bakalan bisa ke Tiger Hill, sebab Tiger Hill tutup jam 17.00.
Beneran deh, pas lewat di high way, dikasih tau, itu lho yang namanya Tiger Hill dan dijelaskan storynya. Dalam hati aku bilang, aku juga dah tau, dah liat diinternet, storynya juga dah ngerti *jutek bin bete*.

Kita ogah ogahan masuk ke pabrik jade, ada peserta tur yang bertengkar dengan pemandu wisata, orang Cina – geleng geleng kepala aku – tukang tipu, and ga ada sopan sopannya, ini bilang dalam hati aja sih, kalo ngomong beneran bisa kena gampar aku.

Beda banget sama pabrik giok di Beijing, disini yang presentasiin kayak orang jualan obat, Ibu ibu sebelah menguap lebar banget, pertanda udah bosen. Kayaknya tempat ini punya artis Suzhou terkenal, soalnya orangnya ada mampir ke dalam and disambut tepuk tanganoleh peserta tur, tapi yang pasti bukan artis besar, soalnya saya ga tau.

Kehebohan lain, 4 peserta tur, kami ber 2 dan ada 2 orang cewek dipisah bisnya dengan peserta yang lain. Karena kami pergi ke Guanqian St, sedangkan 2 orang cewek yang lain penginapannya didaerah itu. Peserta tur yang lain pada ke railway station semuanya.
Berantem dah orang orang sama pemandu wisata, pertama tama pemandu wisata galak, peserta tur ngalah, tapi kali ini pemandu wisata keder juga ngadepin peserta tur yang marah.

So, jangan pernah ikut tur di kota Suzhou, pergi aja sendiri, kota ini kecil koq. Tapi berbekalah info yang banyak yah..
Ini informasi tentang Panmen Gate dan Tiger Hill.

Tiger Hill/ Huqiu Mountain Scenic Spot
虎丘山景区
Address : No8 Huqiu mountain gate
Jam buka : 07.00 - 17.00
Tiket masuk : CNY 60

Panmen Gate
盘门景区
Adress : 49 East Street, Canglang, Suzhou City, Jiangsu Province
Jam buka : 08.00 - 17.30
Tiket masuk : CNY 25

Untung kami sedang menunggu didalam bis, karena tiba tiba saja hujan deras. Menunggu rombongan yang lain (karena kami pisah bis), yang sedang masuk didalam pabrik, nunggunya lama kira kira 20 menitan (buang buang waktu aja).
Kami tidak ditunkan di Guanqian St, tapi didekat sana, tidak tau dimana, karena tidak punya detail info kota Suzhou.

Bingung tidak ada petunjuk arah, tidak ada peta. Kami hanya berjalan menyusuri sepanjang jalan, ada butik butik berjualan baju berbahan sutra, bisa ditawar dari harga bandrol. Pengen sih beli tapi ga tau harus nawar sampe berapa jadi ga beli. Harganya mahal banget baju atasan (hem cowok) bisa sampe CNY 500 – ini sudah harga yang paling murah.

Kami berjalan sampai kelihatan MC Donald, yang ternyata merupakan ujung jalan dari Guanqian St.

Guanqian St
前街

Info yang saya dapat disini adalah pedestarian street di kota Suzhou. Mungkin Nanjing East Rd, kalo sedang buka seperti ini, banyak toko toko, mall, dikiri kanan jalan. Tapi saya ga tertarik untuk beli, selain karena mahal (harganya sama kayak beli di Indo, bahkan ada yang lebih mahal), kualitas kurang bagus, barang juga mirip dengan yang ada di Indo.
Cuma beli Giordano, karena lagi disc 50%. Disini hujan sepanjang jalan, jadi kemana mana pake payung.

Jalan jalan naik ricksaw disini juga murah, cuma CNY2/orang, tambahan CNY 4/km. Kalo mau nyewa 1 jam CNY 5/orang (ga tau yang ini infonya bener or ga soalnya koq murah ya).
Jalan jalan window shopping disini juga lumayan, kalo ga ujan.

Prakiraan cuaca hari ini benar, yang ga ujan cuma siang hari, sore malam hujan. Berhenti, ujan lagi, berhenti ujan, ujan lagi, jadi cape buka tutup payung.

Jam 18.00 lebih kami mencari taxi ke Railway station. Gampang gampang susah sih naik taxi disini. Karena tidak ada bus stop, jadi kami menyegat taxi di pinggir jalan. Tarif dari sini menuju ke Railway station CNY 13.

Info tarif taxi di Suzhou:

Day time
Flang fall (3km)
  10,00
After 3 km
   2,50
Waiting – 5' will add charge


Untuk tarif yang malam saya ga tau, mungkin juga jarang yah penumpang late night, soalnya kota kecil, tempat yang bisa dituju malam hari juga sedikit.

Masuk ke Railway station by car ga bisa turun langsung didepannya, tapi naik keatas. Karena diatas tempat dropping penumpang, sedangkan yang dibawah tempat penumpang yang baru datang dari kereta.

Masih ada setengah jam lebih, kami mampir ke salah satu counter fast food disana, beli makan malam, roti. Selesai makan kami turun ke bawah (ruang tunggu). Suzhou railway lebih kecil dibandingkan dengan Shanghai, gate cuma 2.

Jam 19.02 kami berangkat menuju ke Shanghai, dengan train no G7021, sampai di Shanghai 19.27. Langsung naik subway ke People's park, harga tiket CNY 2.

Ternyata subway People's park gueedee banget, kami mampir disalah satu counter minuman, haus berat... exit distasiun ini kalo ga salah inget ada sampe exit 17 or 20 yah... (lupa). Diluar stasiun, tidak begitu terang, stasiun ini bagus banget, saya suka. Stasiun metro yang paling bagus sepanjang trip saya ke negara manapun.
Sore hari leyeh leyeh disini juga lumayan.
View Gedung dari Stasiun Subaway

Kami mencari jalan ke People's park, karena tidak ketemu saya tanya sama pak polisi yang ada disana, ternyata letak People's park itu dibawah tanah. Saya pikir seperti East Nanjing Rd, ternyata tidak, seperti butik butik MRT di Singapore (di Esplanade), tapi disini luas dan besar.

Jam buka People's park : 10.00 - 22.00. Karena sampe disana sudah jam setengah 9 kurang, jadi kami tidak bisa berlama lama. Barangnya bagus bagus, baju, tas, dompet, sepatu, sandal, ada harga ya ada rupa. Mahal sih, tapi kualitasnya bagus. Satu satunya tempat yang bisa bikin saya laper mata selama belanja di Cina, tapi harganya yang nahan supaya ga beli.
 
Cari counter yang sedang ada discount, jadi bisa dapat barang bagus tapi murah. Saya cuma beli sandal aja CNY 60, soalnya kaki sudah sakit pake sepatu berhari hari, seharian full. Ga bisa puas liat liat soalnya sudah mau jam tutup, dan disini ketat ada satpam yang jaga, jadi jam 10 semua tenant harus tutup.
Sayangnya, tau gitu saya beli tiket kereta dari Suzhou yang sore jadi bisa jalan jalan lebih lama disini.

Saya lebih suka People's park dibandingkan dengan East Nanjing Rd.
Karena sudah tutup ya udah kembali ke subway, mau jalan ke tempat lain, ga tau lokasi, jadi kembalilah kita ke penginapan. Naik Subway CNY 2.

That’s all my journey for today.