Kamis, 28 April 2011

Perjalanan ke Bangkok


Lama sudah menanti perjalanan yang satu ini. Akhirnya bisa juga menjejakkan kaki ke Thailand. Untuk penerbangan Air Asia bisa web check in 7 hari sebelum tanggal penerbangan, jadi saran saya lebih baik check in via web.
Karena penjemputan teman saya ke airport mepet, saat sampai di counter check in sudah tutup – kami sampai kurang 45 menit dari jadwal penerbangan. Untung sudah self check in, jadi kami hanya drop baggage saja.
Bila tidak membawa bagasi – tinggal ke counter check in air asia untuk minta validasinya.
Sebelum ke imigrasi (out from Indonesian) pastikan sudah mengisi form keberangkatan & kedatangan yang diperoleh saat check in – kalau belum diisi akan ditolak petugas imigrasi.

Rabu 20 April 2011.

Sampai di Suvarnabhumi sudah malam jam 19.40, penerbangan board on time. Imigrasi juga tidak antri, yang menunggu agak lama antri ambil bagasi. Jadi bisa ada kesempatan bernarsis ria dulu hehehe....


Setelah itu exit di gate 8 – turun 1 lantai beli tiket bus ke AE03. Kami menginap di Suk11 – Sukhumvit, harga tiket Bath 150. Bis langsung berangkat – walaupun penumpang cuma 4 orang (termasuk kami). Lama perjalanan kira2 45 menit (karena rute bis memutar – jadi agak lama). Kami diturunkan di soi 5 (sama dengan penumpang yang lain), Suk11 di soi 11.
Setelah Tanya kesana kemari – akhrinya kami sampai di Suk11 (tidak perlu naik taxi atau tuk2 kesini – bisa ditempuh dengan jalan kaki). Sepanjang jalan Sukhumvit banyak pedagang kaki lima, tapi harga disini mahal.

Sampai di Suk11, tidak ada petugas di depan meja check in, walaupun dibelakang meja check in ada kantor (di dalamnya ada 3 orang) tapi tidak ada yang mau keluar melayani kami. Setelah mengetuk pintu dan mengatakan kalau mau check in, baru deh salah satu staff keluar.

Staff unfriendly, cenderung tidak informatif, jadi harus cari info sendiri.  Walaupun guest house dengan harga murah, seharusnya mereka bisa memberikan pelayanan yang lebih baik.

Kami dapat kamar di Lt 4, (413), harus naik tangga ke atas, plus bawa bagasi. Tangga kayu kecil, sangat tidak nyaman, hati2 untuk orang yang sudah berumur, sama sekali tidak rekomendasi tempat ini.

Setelah check in, kami jalan2 disekitar Sukhumvit – tidak beli apa2. Pengenya sih ke China town, tapi dari Suk11 kesana makan waktu 45 menit, transport yang paling dekat BTS hualampong, setelah itu harus naik bis (ribet – jadi ga jadi ke sana).

Kamis, 21 April 2011.
Hari kartini, jadi hari ini pakai baju batik. Berpakaian sopan, celana panjang – karena tujuan kami hari ini Grand Palace, Wat Pho. Wat Arun, Vimanmek Mansion yang menuntut untuk berpakaian rapi dan sopan.

Sarapan pagi jam 7 pagi (sarapan disediakan jam 07.00 – 10.00). Menu buah (jambu, buah naga, melon) plus roti (bisa toasted – toast by ourself) selai nanas or butter. Ada minuman aneh, seperti buah tapi dilapisi tepung, tidak tau apa nama minuman ini, but it’s delicious – must try it.

Selesai sarapan langsung jalan ke BTS nana, beli tiket di vendor machine harus pakai koin. Karena tidak ada koin, kami menukarnya di loket.
Cara beli tiket, pilih lokasi BTS (tujuan paling akhir) – lihat petunjuk di samping mesin, masukkan koin, tiket kartu akan keluar.

Kami naik BTS ke Siam, lalu change BTS ke Saptha Taksin (Tujuan Saptha Taksin pier – naik perahu) ke Grand palace.
Disini saya melakukan kesalahan, saya hanya beli tiket sampai BTS Nana, padahal kami naik sampai ke Saptha Taksin. Sampai di exit BTS, saya bilang ke petugas kalau tiket yang saya beli hanya sampai di Siam, lalu tiket kami diminta, discan, dan kami harus membayar 30 bath (tapi petugas tidak marah).

Diluar BTS banyak sekali pedangan kaki lima, menjual sarapan nasi, roti, buah, harga murah. Buat yang belum sarapan bisa beli disini.
Jangan beli tiket perahu di loket – harga 150 bath, untuk tur Chao praya river. Langsung naik ke perahu, bayar diatas perahu (ada kondektur perahu yang akan menagih).
Kami naik perahu bendera oranye turun di Tha Chang (N9), harga perahu 11 bath.

Dari Tha Chang, jalan kaki 5 menit sampai di Grand Palace. Tiket masuk 350 bath (include tiket ke Vimanmek Mansion). Disini kami diberi peta Grand Palace, bisa juga sewa audio 300 bath, untuk self tur guide, kami tidak menyewanya.

Bawa payung, disini panas sekali, pakai topi tidak membantu, jam 9 pagi ada parade tentara. Setelah bernarsis ria disini, (tidak semua tempat kami kunjungi – karena cuaca sangat panas, I think it was 32°C, for me it’s extremly hot, buat karyawan kantoran yang jarang terpapar matahari) kami melanjutkan perjalanan ke Wat Pho.

Menuju ke Wat Pho, naik kapal ke Tha Tien pier (N8), tarif boat lebih mahal bath 14, padahal hanya 1 stop saja.
Tiket masuk 50 bath. Sayangnya bangungan Budha tidur dalam perbaikan, tapi kami bisa masuk kedalam. Setelah itu masuk ke dalam bangunan yang lain. Disini lebih enak, karena bisa masuk ke dalam building, jadi bisa berteduh. Dibanding Grand Palace, jalan2 ditempat terbuka.
Untuk masuk ke dalam setiap bangunan (saya rasa tempat para Arahat), wajib melepaskan alas kaki. Jangan khawatir tidak akan hilang.

Setelah kami rasa cukup, (tidak mengunjungi setiap tempat) kami melanjutkan ke Wat Arun. Dalam perjalanan kami stop disalah satu pedagang kaki lima beli air harga 10 bath (7-11 – harga air 7 bath) dan membeli gantungan kunci 100 bath untuk 5 item, pluas buah plum 20 bath.

Dari Tha Tian kami menyebrang ke Wat Arun naik perahu, 3 bath. Paling bagus ke Wat Arun sore hari, karena siang terik banget. Disini kami naik sampai ke atas, step tangga lebih tinggi dari borobudur, tapi ukuran tapak tangga lebih kecil, jadi hati2.
Kami hanya sebentar disini, karena cuaca sangat panas.

Lalu kembali ke Tha Tian naik kapal – 3 bath. Disini kami makan dipinggir jalan beli nasi putih 10 bath (karena vegetarian, kami bawa lauk dari rumah). Makanan yang dijual, seperti bakso, nasi, mie, bihun. Banyak penduduk lokal yang makan disini.

Lanjut ke Vimanmek Mansion (Rumah jati terbesar di sunia), kami pergi dengan naik taxi meter – 115 bath. Vimanmek Mansion sangat luas. Tips berpergian : Print lokasi dengan bahasa thai plus alamat, karena logat kami tidak dimengerti supir taxi (sangat membantu dan mempermudah perjalanan).
Tas, kamera, Hp harus dititipkan di loker, tariff 30 bath (hanya bisa dibuka 1 kali). Untuk masuk kedalam akan ada petugas mengecek apakah tidak ada barang yang tidak boleh dibawa. Tiket masuk – tunjukkan tiket yang dibeli dari Grand Palace.

Lalu memilih guide untuk keliling, Guide yang tersedia Bahasa Inggris, Thai, Mandarin. Untuk masuk ke dalam gedung kami harus melepaskan sepatu.
Vimamek Mansion dibangun di awal tahun 1900 oleh Raja Rama ke V, didalamnya banyak benda benda bersejarah, dari berbagai Negara (China, Jepang, Belgia, Inggris, Portugis, Perancis, Spanyol, dll), terutama Eropa, karena Raja Rama V dulunya bersekolah di Eropa.

Kami tidak mengitari seluruh tempat di Vimanmek Mansion, taman disini sangat bagus, spot yang bagus untuk berfoto.
Kami melanjutkan perjalanan ke Platinum Plaza by taxi meter, 82 bath.

Disini kami turun di zona 1 (Platinum plaza memiliki 3 zona). Kami langsung menuju ke food court, lantai paling atas dan memesan menu vegetarian : tom yam (45 bath) dan noodle (45 bath). Untuk membeli makanan disini harus membeli kupon dahulu (kupon berbentuk kartu).

Setelah selesai makan, kami turun ke lantai bawah belanja.
Tips belanja disini, belilah di lantai tas, harga lebih murah dibanding beli di lantai 1 or 2. Jangan lupa menawar, min 30%. Tapi ada juga yang sudah sale, jadi harga fixed price.

Karena ingin membeli tas kami pindah ke zona 3, disini juga kami naik ke lantai paling atas. Banyak pedagang, sepatu disini, mutu barang bagus, tapi harga murah. Dengan harga (IDR 100ribu) sudah bisa membeli barang dengan kualitas yang bagus, model keren.
Diluar Platinum plaza ada patung 4 face, tapi tidak ada yang sembahyang disini. Setelah itu kami jalan kaki ke I setan (kami tidak memakai peta, karena bis dari airport kemarin melalui jalan ini, jadi kami sudah mendapatkan gambaran).

Disini ada patung Ganessa dan 4 Face, banyak sekali orang yang bersembahyang disini. Patung Ganessa untuk kelancaran usaha/bisnis, sedangkan patung 4 face untuk kesehatan, asmara, dll.
Ada dupa dan lilin gratis yang bisa dipakai disini, bisa juga beli diluar dapat dupa, lilin, plus bunga mawar harga 70 bath.

Setalah sembahyang kami naik ke atas, mall seperti sogo (ada toko buku Kinokuniya dilantai paling atas). Sekali lagi hanya bisa beli nasi putih, tidak ada menu vegetarian disini, harga 18 bath (seharusnya 20 bath, tapi ada discount).

Kami berencana kembali ke Suk11, dalam perjalanan menuju BTS kami melihat Erawan Shire, jadi kamimampir disini untuk bersembahyang. Tips sembahyang disini, belilah dupa & bunga didalam, jangan beli dari pedagang kaki lima. Karena tidak tahu, dan untuk kepraktisan kami membeli di pedagang kaki lima harga 800 bath, terkejut, tapi kmai tetap membeli. Ternyata harga dupa & bunga didalam lebih murah dibawah 100 bath, OMG.
Sembahyang dari depan kemudian mengitari dari sebelah kiri.
Tempat ini ramai sekali, walaupun sudah jam 10 malam banyak turis dan penduduk lokal yang datang bersembahyang disini.

Setelah itu kami kembali ke Suk 11.
Next to Chiang Mai & Chiang Rai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar