Kamis, 28 April 2011

Perjalanan ke Chiang Rai

Sabtu, 23 April 2011

Pagi ini hujan, sehingga cuaca sejuk, sejak kemarin malam hujan, kami tidur dengan jendela terbuka.
Hari ini kami mengambil tur ke Chiang Rai melalui Travel Hub, Harga 900 bath (tur gabungan). Book via on line.
Sarapan pagi roti toasted (2 pc) dengan selai nanas & butter, harga 25 bath.

Jam 07.10 kami dijemput Travel Hub, untung lokasi penginapan kami dekat dengan Travel Hub, jadi kami dijempul paling awal sehingga bisa pilih tempat duduk didepan. Peserta tur total 8 orang, Kami dari Indonesia, 2 orang dari Hongkong, 3 orang dari Singapore, 1 orang dari New Zealand.

Berikut tujuan wisata kami :
• Visit Mae Khajan hot springs
• Wat Rong Khun (White Temple)
• Visit Golden Triangle
• Boat trip on the Mekong to Laos Island (option)
• Have lunch
• Visit border market at Mae Sai
• Visit Yao hill tribe village
• Visit Akha hill tribe village
• Visit karen hill tribe village

Menurut guide kami (Ms Anna), bahwa konon terdapat kerajaan lama, Lanna Kingdom, dengan raja bernama Meng rai. Suatu hari raja kehilangan gajahnya, dan pergi mencarinya.
Dalam pencarian itu sampailah raja disuatu tempat (sekarang Chiang Rai), dan raja menyukai tempat tersebut, lalu dibangunlah kota disana.
Selanjutnya barulah ditemukan Chiang Mai. Luas Chiang Rai hanya setengah dari Chiang Mai.

Mae Khajan Hot Springs
Dibutuh 1 jam mengemudi ketempat ini. Sampai disana ada Getsyer – tapi air tidak panas. Dan dibelakang ada tempat untuk merendam kaki. Suhu air 70-80 derajat Celcius. Udara sejuk – ada pedagang yang menjual asesories.
Dibandingkan dengan tempat pemandian air panas Ciater – Bandung atau pemandian di Gunung Kelud, tempat ini kecil sekali.

Kami berendam kaki disana, setelah itu kaki terasa lebih nyaman.

Wat Rong Khun (White Temple)
Dari Hot spring dibutuhkan 1 jam mengemudi ke White temple. Kuil ini dibangun oleh artis ternama Thailand. Ada foto artis tersebut disana. Saya lupa namanya, karena dia berasal dari Chiang Rai dan ingin melakukan sesuatu terhadap kampung halamannya, maka ia mendirikan kuil disini.
Sampai hari ini kuil tersebut belum selesai dibangun, tapi bangunan induk sudah selesai. Disini dilarang merokok, membawa minuman keras.

Pada bangunan kuil bagian bawah banyak ukiran tangan, yang melambangkan neraka – bad people, sedangkan orang yang baik melewati jembatan masuk ke dalam kuil. Di dalam kuil ada patung Budha (tidak besar).

Yang menarik didalamnnya terdapat wallpaper dengan cerita : dunia diambang bencana, banyak bencana baik yang disebabkan oleh manusia (senjata, nuklir, bom) maupun bencana yang disebabkan oleh alam. Disana juga digambarkan banyak super hero (Superman, Spiderman, batman, bahkan Doraemonpun ada), tapi mereka tidak bisa menyelamatkan dunia dari kekacauan. Hanya orang orang baik saja yang selamat naik perahu ke surga.

Didalam kuil dilarang mengambil foto.
Banyak tempat bisa berfoto disini.
Toilet disini mewah sekali, karena seluruhnya berwarna emas. Sangat cantik.
Disamping terdapat gedung pameran lukisan, didalamnya terdapat berbagai macam lukisan Budha, burung phoenix, dan binatang kuno berkaki 4 (ada dalam sejarah bangsa Cina).

Dipinggir ruang pameran terdapat fasilitas air minum gratis. Airnya sejuk, dingin.

Golden Triangle
Kenapa disebut Golden Triangle ?
Karena dulunya tempat ini banyak ditanami opium dan alat pembayaran yang diterima hanya emas (Gold).
Tempat ini merupakan titik pertemuan 3 negara : Thailand, Laos, Myamar.
Jadi tempat ini disebut Golden Triangle.
Sungai Golden Traingle merupakan aliran sungai Yunan dari Cina. Bila ingin berpergian ke Cina dengan kapal kecil melalui sungai ini memakan waktu 3-4 hari.

Disini kami naik perahu, untuk naik perahu kami membayar 300 bath + 20bath untuk tax masuk ke Laos.
Dipinggir sungai ini terdapat Kasino – di Myanmar, serta ada hotel mewah – Paradise Hotel.
Kami diturunkan di Laos market.
Disini bisa dtemukan banyak barang dari Cina, karena pada umumnya mereka merupakan orang Cina yang berdagang dan tinggal disana. Bath diterima disni.

Kami ditawari minum whisky – gratis. But you know what, whiskynya berasal dari dalam botol yang didalamnya terdapat ular berbisa, kalajengking, laba laba beracun. Saya tidak mencobanya, yang mencoba turis asing (bule), dan menurut mereka rasanya sangat tidak enak.
Kami diberi waktu setengah jam untuk belanja disini.
Barang disini lebih murah dibanding Thailand, bahkan dari Chatuchak. So beli beli beli….
Contoh dompet kain dengan gambar gajah, di sini Bath 100 dapat 3 (nego – 70 bath), dichatuchak 120, tidak bisa nego. Tempat yang menjual barang serupa di chatuchak paling murah : 80 bath.

Setelah itu kami makan siang. Saya tidak tau tempat kami makan siang, yang pasti tempatnya bagus, sejuk, menu makanan sangat beragam, terdapat kue, buah, sayur, nasi, mie, bihun, sup (komplit).

Border Market at Mae Sae
Perjalanan dilanjutkan ke Pasar Mae Sae. Letak pasar ini diperbatasan Myanmar. Untuk orang asing yang ingin menyebrang harus membayar 500 bath, sedangkan untuk penduduk lokal hanya perlu membayar 20 bath.

Disini banyak pendatang dari Cina, jadi jangan heran bila banyak menemukan produk dari Cina. Bahkan saya menemukan la ji (baca Lakji) makanan khas Zhu Hai – Cina disini.
Snack disini murah, banyak pedagang menjual permata. Bagi yang tidak berpengalaman dengan batu permata tidak disarankan untuk membeli disini.

Akha/Yao Trible Hill Village
Masyarakat Akha merupakan imigran dari Yunan – Cina. Mereka datang kesini beberapa ratus tahun yang lalu. Juga ada pendatang dari Burma & Laos, mereka datang saat Negara mereka sedang ada perang.

Mereka tinggal dirumah panggung yang terbuat dari bambu. Dan hanya ada 1 ruangan didalamnya, yang digunakan sebagai ruang tamu & ruang tidur. Dapur ada diluar rumah mereka.
Mereka memenuhi hidup mereka dengan bercocok tanam, dan berternak.

Karen Hill Village
Lokasi suku Karen dekat dengan suku Yao/Akha. Cara hidup mayarakat suku Karen sama dengan panduduk yao/Akha. Bedanya gadis disini memakai ring dileher mereka.
Untuk masuk kesini kami harus membayar 200 bath.

Mengapa mereka diharuskan memakai ring?
Dulu saya mendengar mereka memakai ring supaya tidak diterkam oleh harimau. Akan tetapi kata guide kami, mereka diharuskan memakai ring dengan tujuan supaya tidak menikah dengan orang diluar suku Karen.

Mereka mulai memakai ring sejak berusia 5 tahun. Tapi saat ini mereka boleh memilih untuk tidak memakai ring, karena mereka ingin pergi ke sekolah umum.
Ada relawan yang datang ke suku ini tiap hari untuk memberikan pendidikan.
Saat ini mereka sudah diperbolehkan untuk menikah dengan orang dari luar. Dan bila mereka menikah dengan orang luar mereka boleh melepaskan ring tersebut. Bila berpergian keluar, mereka akan menutupi leher mereka supaya tidak tampak seperti orang asing.

Sekarang hanya anak perempuan yang lahir pada hari rabu, saat bulan purnama yang harus memakai ring dileher mereka. Dipercayai bahwa mereka akan tampak cantik bila memakai ring.
Tanpa memakai ringpun mereka sudah terlihat cantik. Yah, gadis suku ini cantik cantik.
Saya mencoba memegang ring tersebut, beratnya lebih dari 4kg. Wow…mereka harus memakaianya sepanjang hidup mereka.

Mereka hidup mandiri, bahkan membuat baju sendiri. Para gadis sehari harinya menenum kain untuk dijadikan selendang for sale harga 1000 bath.
Rok yang dikenakan mereka pada dasarnya adalah sarung.

Beberapa ada yang memakai ring dibawah lutut, dan anting anting yang panjang dan berat . It's was from different community, not Karen.

Setelah itu kami kembali ke Chiang Mai, dibutuh waktu 3 jam untuk mengemudi ke Chiang Mai. Kami turun di restaurant taste from heaven. Restaurant vegetarian & organic, harga lebih mahal range 59-89 bath.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Saya senang sekali membaca artikel disini.., saya juga baru tahu tentang suku Karen dari Ethnic Runaway Trans Tv, kasihan juga kaum wanita disana harus mengenakan kalung yang berat dan panjang hanya demi kecantikan.., susah juga kl sudah menyangkut tradisi dan budaya, semoga kehidupan mereka kedepan akan lebih baik lagi..

Sekalian mohon ijin untuk repost ke blogs saya, dengan tidak mengurangi rasa hormat saya ucapkan terima kasih.

Teddy

Unknown mengatakan...

Dear Teddy,

Terima kasih sudah mampir di blog saya. Silahkan repost di blog anda.....

Unknown mengatakan...

Dear Teddy,

Btw, tolong tampilkan link saya saat anda repost artikel saya.
Thank you.

Posting Komentar