Jum’at. 22 April 2011
Jam 06.30 kami sudah dibawah, tujuan check out dan mau titip bagasi, karena kami akan melanjutkan perjalanan ke Chiang Mai by plane. Tidak ada petugas di meja check out. Ternyata ada peraturan untuk check out pagi hari harus dilakukan pada jam kerja : jam 08.00 – 22.00, selain jam itu tidak dilayani.
Tidak ada staff yang bisa membantu kami check out, karena semuanya wewenang dari petugas office. Jadi kami rugi 100 bath (uang deposit kunci) dan titdak bisa titip bagasi. Untuk titip bagasi ada formulir yang harus diisi. Harga titip bagasi Suk 11 per hari 20 bath.
Ok, kami tidak mempermasalahkan itu. Kami ambil bagasi kami dan langsung ke airport naik taxi meter. But you know what, begitu supir taxi tau kami ke airport Suvarnabhumi (istilah supir taxi BKK), dia langsung mencharge kami 500bath (alasannya jauh), dan kami tidak bisa menolak, karena jam check in sudah mepet, akibat menunggu owner Suk11 datang. Flight kami jam 08.40, saat itu sudah jam 07.30.
Tips naik taxi, pilih taxi warna merah muda, karena mobil lebih baru jadi bisa jalan dengan cepat. Taxi kami warna hijau, tidak bisa jalan cepat, walaupun sudah jalan 100km kecepatan masih lambat.
Sampai diairport, kami minta diturunkan di gate 2, tapi supir taxi sok tau, dan diturunkan di gate 6. jadi kami bawa bagasi lari menuju gate 2 (Gate Air asia – penerbangan domestic & international sama).
Karena sudah selft check in, kami hanya menanyakan pintu gate, dan turun ke bawah untuk titip bagasi di airport. Harga per hari 100 bath, 12 jam selanjutnya 50 bath per 12 jam.
Flight depart on time, sampai di Chiang Mai (oh ya book tiket ke sini jauh jauh hari – waktu promo, tiket normal bath 1200 keatas, saya dapat bath 756 - one way, tiket PP dikali 2) +/- jam 10.00.
Tujuan pertama Wat Suan Dok, kami naik taxi – karena tidak menemukan Red Car, kami naik taxi. Tapi tidak naik dari dalam – karena taxi dari dalam harga Bath 120. Kami naik taxi airport diluar. Bayar airport tax 50 bath, lalu bayar meter ke supir. Meter sampai Wat Suan Dok 52 bath.
Disini cuaca juga terik. Memang kota lebih sepi dibanding bangkok, tapi panasnya sama saja. Setelah masuk ke dalam temple, foto2, kami ke belakang makan siang. Disini menjual menu vegetarian vegan dan organic. Harga makanan 40-45 bath. Minum gratis (air putih).
Kami order Sup Tom Yam, Nasi Goreng, Sphaggethy, nasi beras merah – total 140 bath.
Setelah itu kami naik Songtheuw ke Chiang mai University – tariff bath 20 per orang. Dari sana kami naik red Car (Songtheuw) ke Bhubhing Palace, setelah nego kami dapat Bath 600 (supir menunggu kami). It’s private tur.
Perjalanan +/- 40 menit (supirnya ngebut banget, pastikan sudah makan kalo mau naik, supaya ga mabok).
Sampai disini beli tiket 50 bath + dapat peta. Ada 10 tempat yang bisa dikunjungi – it’s garden & only had small building, which we can’t enter it.
Bunga disini cantik, cuaca sejuk, dan kami hanya sampai stop ke 5 – air mancur, yang sialnya waktu itu dimatikan. Padahal ke Bhubing palace mo foto disana. Ya udah balik dah.
Next destination Wat Prahtat Doi Suthep – jarak 4 km dari bhubing Palace. Tidak sampai 10 menit sudah sampai.
Langsung beli tiket Bath 50 (20 – tiket masuk, 30 – naik elevator). Konon Wat ini merupakan candi tersuci di Chiang Mai, dan banyak orang yang datang berdoa disana, baik penduduk lokal maupun turis.
Dari sini bisa melihat pemandangan kota Chiang Mai, sayang watu itu berkabut, jadi pemandangan tidak jelas. Kami turun tidak naik elevator tapi melalui tangga naga. Di tengah tengah tangga ada anak kecil berkostum tradisional masyarakat Yao Hill Village. Untuk berfoto dengan mereka harus membayar 20 bath.
Bila ingin membeli barang disini, beli saja, karena di bandingkan dengan harga di Chatuchak harga lebih murah, bisa ditawar juga.
Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke Wat Prah Shing – ini merupakan kuil tercantik di Chiang Mai. Disini kami membayar ongkos Red Car 700 bath (seharusnya membayar 600 bath saja sudah cukup, tapi saya kasihan karena kami naik dari Chiang mai Univ, tapi diantarkan ke down town).
Di Wat Prah Shing banyak bikhu cilik, sepertinya mereka baru saja melakukan ritual atau kegiatan disini. Kami hanya sebentar – setelah berfoto – kami melanjutkan ke Wat Chedi Luang dengan jalan kaki.
Disini merupakan kuil tertua di Chiang Mai, suasana didalam kuil lebih khusuk. Tampak bangunan sudah terlihat tua tapi masih terpelihara.
Kami melanjutkan perjalanan dengan tuk tuk ke May Kaidee restaurant (tariff bath 50)– Vegan & organic rest. Makan disini murah, 1 porsi hanya 20 bath. Setelah makan kami langsung check in ke Chiang Mai thai House, naik tuk tuk (bath 50).
Chiang Mai Thai house, merupakan guest house kecil, tapi ada kolam renang, plus 5 PC dengan free internet yang bisa digunakan jam 8 pagi – jam 10 malam. Kami menyewa kamar dengan fan (420 bath – book via booking.com), tanpa breakfast.
Kamar bersih, jendela lebar, bisa dibuka tanpa khawatir ada serangga masuk, karena ada kawat nyamuk yang bisa dibuka tutup. Ada TV (Thai channel, yang bisa kami lihat hanya star movie saja).
Kamar mandi bersih, ada handuk dan sabun. Dibandingkan dengan Suk11, harga jauh lebih murah, fasilits lebih banyak. Chiang Mai siang hari hawa terasa panas, tetapi malam hari hawa sejuk.
Dari Guest house ke Chiang Mai Night Bazaar bisa ditempuh dengan jalan kaki 15 menit. Saat check in kami diberi peta Chiang Mai.
Guest house menyediakan sarana penjemputan atau pengantaran ke airport. 160 bath untuk 1 atau 2 pax, sedang lebih dari 3 : 80 bath/pax. Kami diberi rate 300 bath untuk 2 orang, tidak bisa dinego karena kami ke airport jam setengah 6 pagi.
Next trip Chiang Rai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar