Jumat, 07 September 2012

LCCT


Akhirnya punya waktu juga buat ngeblog...
Finally my trip to China.

Perjalanan panjangku dengan :
9 hari perjalanan ala backpacker
8 Bulan perencanaan
7 Kota : Kuala Lumpur, Beijing, Shanghai, Suzhou, Hangzhou, Wuzhen, Singapore
6 International Airport: Juanda, LCCT, Beijing Capital, Shanghai Hongaqiao, Hangzhou Xiaoshan, Changi
5 Guest House : Xinmao Dragon, Hostel 161, Blue Mountain, Wuzhen, ABC Hostel
4 Bawaan : Koper sedang, Travel bag, Bagpack, Kantong belanja
3 Maskapai Penerbangan : Air Asia, China Eastern, Jetstar
2 Negara  : Cina, Singapore
1 Visa : Cina

Semuanya dimulai dari LCCT.

LCCT, Jum’at , 17 Agustus 2012

Seharusnya tgl 17 saya sudah bisa sampai di Beijing, tapi karena ada perubahan schedule dari Air Asia, tgl 17 pagi saya baru berangkat dari Surabaya ke LCCT.
Airport Juanda  tampak lenggang, walaupun sudah H-2 dari Hari Raya, syukur deh, jadi ga perlu antri masuk ke airport. Walaupun didalam, as always, counter Air Asia pasti antri, di airport manapun, flight ke manapun (domestic or international).

Counter check in ramai, karena jam flight hampir beberengan dengan flight Cathay ke Hongkong dan Singapore.

Flight pagi jam 08.45, sampai jam LCCT jam 12.45 (waktu Kuala Lumpur), tidak beli bagasi, karena mo irit. Jadi bawa koper sedang aja, plus 1 travel bag yang bisa dilipat, buat belanja belanji hehehe....

Mau turun ke KL tanggung, waktu terbatas, takut kalo macet dijalan, soalnya connecting flight ke Beijing jam 18.25, jadi spelling waktu kita habiskan di LCCT saja.

Karena ga biasa turun dari pesawat bawa koper (buat 9 hari), jadi perjalanan dari pesawat ke ruang imigrasi berasa jauuuh banget.
Kali ini saya tidak sidik jari or difoto kornea mata, mungkin pihak LCCT sudah punya data base yang lama.

Selesai dari imigrasi langsung ke toilet, toilet dekat imigrasi rame, full dengan penumpang yang baru turun. Flight kali ini full, sejauh mata memandang (waktu on the way ke toilet di pesawat, kita duduk di seat no 15) ga ada seat kosong.

Sampai di exit gate langsung nyari trolly. Trolly di gate kedatangan sedikit or hampir ga ada, tapi di gate keberangakatan banyak.
Langsung menuju ke food court Medan Selera, tempat makan buat kaum backpacker di LCCT.
Letaknya dibelakang, dekat shuttle bis, paling ujung, lumayan juga jalan kaki bisa 10 menitan.

Sampai di Medan Selera tidak begitu banyak pengunjung, karena masih bulan puasa. Ada yang cuma duduk duduk saja (mungkin puasa), ada yang kayaknya nunggu connecting flight (ketauan soalnya ga makan, and disampingnya ada trolly plus sejibun koper – agak hiperbola-).
Ruangan ber AC, tempat makan standar, bersih, ada wifi.

Counter di foodcourt tidak begitu banyak (kayaknya ga sampe 10 counter). Menu makanannya asia food, ada counter nasi padang, chinesse food, makanan india, and beverage. Saya cuma bisa makan di Mixed Rice (sama seperti yang ada di Suria KLCC), 1 nasi goreng vegetarian (rasanya asin). Sebelum saya ada bule yang pesen nasgor vege juga harga RM 6.
Air mineral di Medan Selera kalo ga salah RM 2/3.
Menurut teman saya yang pesan menu lain (ga vege) nasinya keras ga enak, sayurnya ga fresh, harga RM 10.

Setelah makan, santai santai, jam setengah tiga kita kembali ke LCCT, alasan mo window shopping, ga perlu check in soalnya sudah check in on line and ga titip bagasi.
Rencana jam 16.30 kita mo turun ke ruang tunggu.

Saya cuma bawa RM 26, sudah dikurangi buat maksi, jadi sisa RM 16.
Akhirnya kita mampir ke salah satu counter coklat, beli coklat – saya lupa namanya -, tapi lumayan enak harga RM 8.9 (buat bekal jalan jalan di Cina).
Sisa duit kita patungan beli dunkin donat – rencana buat breakfast besok pagi.

Tips beli donat, belilah diluar, didepan pintu masuk keberangkatan, jangan beli donat di dalam LCCT – donat diluar lebih fresh, lebih tasty sepertinya, dan lebih banyak pilihan, harga sama.
Saya beli donat di dalam, rasanya donat sudah tidak fresh plus tidak ada pilihan.

Setelah itu masuk ke ruang tunggu, main internet, book tur ke Great wall, karena takut kecapaian kalo pergi sendiri (secara landing dini hari jam 1). Letak Great wall diluar kota and jauh, dari Beijing naik bis bisa +/- 90 menit, belum lagi naik keatas, jadi diputuskan ikut tur supaya bisa numpang tidur enak di dalam mobil and ga perlu mikir.

Jam 18.30 kita naik ke pesawat, board on time, kali ini dapet kursi no 23, sebelah kita ada cewek Malay (+/- 24 tahun) baru datang dari UK, mo main ke tempat temen di Bejing.

Makan malam dipesawat lama banget jam setengah 9 baru keluar, itupun antri, nunggu sampe pramugarinya dateng. Dari laper sampe ga laper lagi. Jam 9 kita dinner on the sky with nasi goreng and air mineral.

Setelah tidur, bangun (jangan lupa bawa bantal tidur), tidur lagi, kira kira jam setengah 12, entah dilangit negara mana, mungkin Hongkong or Taiwan (asumsi terbang 4 jam, bisa landing di Hongkong or Taiwan, or mungkin daratan Cina bagian selatan), karena dibawah terang sekali, banyak lampu warna kuning, kontras dengan langit yang gelap gulita, tapi cantik luar biasa, kerena banyak bintang dilangit.
Jarang sekali saya lihat bintang begitu banyak (terakhir di Jimbaran, Bali – itupun tahun 2002).

Pengen banget motret bintang, tapi apa daya kamera tidak support sama sekali. Sebagus bagusnya kamera ga ada yang lebih bagus dari lensa kornea mata.
Sampai sekarang masih masih ingat dengan bintang bintang dilangit, keren banget.
Ada bintang jatuh 2 kali lagi, jadi sumrigah dah... cepet cepet request permintaan (moga moga bisa terkabul. Amin).

Masih kurang 1 jam dari jam landing, jadi saya usahakan tidur, simpan energi buat perjalanan besok, saya cuma punya waktu max 5 jam buat istirahat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar